REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto dan Menhan Jepang HE Nobuo Kishi, bertemu dan membahas isu keamanan regional dan kerja sama pertahanan. Salah satu yang mereka bahas secara tatap muka itu adalah situasi di Myanmar.
"Menhan Jepang Nobuo Kishi dan Menhan RI Prabowo Subianto juga membahas situasi di Myanmar dan mengekspresikan keprihatinan yang mendalam atas situasi saat ini. Kedua Menhan menegaskan niat kedua negara untuk bekerja sama secara erat dalam masalah ini," ujar Jubir Menhan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat dikonfirmasi, Senin (29/3).
Hal itu menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan dengan yang dilakukan pada Ahad (28/3) lalu. Dalam pertemuan yang merupakan pertemuan tatap muka pertama itu, kedua Menhan saling bertukar pandangan mengenai isu-isu keamanan regional dan kerja sama pertahanan, serta menegaskan kembali upaya memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
"Dalam pertemuan tersebut, Menteri Prabowo menyampaikan pandangannya, mengedepankan diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan sengketa antarnegara, serta menegakkan supremasi hukum dalam menangani setiap sengketa," jelas Dahnil.
Kemudian, kedua Menhan sepakat untuk mengadakan dialog dari militer ke militer, melanjutkan konsultasi kerja sama alutsista dan teknologi, serta lebih meningkatkan kerja sama service to service. Keduanya juga menyambut baik terkait akan diadakannya pertemuan “2+2” pada 30 Maret mendatang untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
"Menyelenggarakan latihan bersama bilateral, mendukung kerjasama dan partisipasi Japan Self-Defense Forces (JSDF) dalam latihan multilateral 'Komodo', dan mempromosikan lebih lanjut kerja sama di bidang High Availability and Disaster Recovery termasuk dalam penanggulangan Covid-19," kata dia.