Senin 29 Mar 2021 20:26 WIB

Ahli ITB: AstraZaneca tak Gunakan Tripsin Babi, tapi Jamur

AstraZeneca menggunakan tripsin dari jamur dan dibuat khusus untuk vaksin Covid-19.

Petugas menunjukkan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Gedung Instalasi Farmasi Dinkes Kota Bandung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Jumat (26/3). Dinas Kesehatan Kota Bandung menerima 750 vial vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang diperuntukkan bagi anggota TNI dan Polri di Kota Bandung. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto:

Berbeda dengan MUI Pusat, MUI Jawa Timur (Jatim) akan menerbitkan fatwa kehalalan dan keamanan penggunaan vaksin AstraZeneca. Kabar itu disampaikan Ketua Umum MUI Jawa Timur Hasan Mutawakkil Alallah usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi massal di Sidoarjo, Senin (22/3) pekan lalu.

"Insya Allah MUI sesuai dengan hasil audit LPPOM dan juga hasil musyawarah komisi fatwa hari ini akan memberikan fatwa kehalalan penggunaan AstraSeneca dan keamanan penggunaannya," kata Hasan di Sidoarjo, Senin (22/3).

Berbicara terpusah, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zainy mengatakan, kehalalan vaksin AstraZeneca tidak perlu diperdebatkan lagi. Menurut dia, pada prinsipnya, penggunaan vaksin astraZeneca bukan saja diperbolehkan tapi bisa masuk kategori wajib jika dalam kondisi darurat.

Dia mengatkaan, hal itu tentu berdasarkan kajian ilmiah dari para ulama. Menurut dia, Lembaga Bathsul Masail PWNU Jatim juga telah melakukan kajian yang menyatakan bahwa vaksin astraZeneca suci dan halal. Bahkan, bukan hanya melakukan kajian, para ulama NU di Jatim sudah melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca.

“Tidak ada yang perlu diperdebatkan lebih jauh tentang status kesucian dan kehalalan vaksin AstraZeneca. Mari kita sinergikan kekuatan dan energi untuk bersama-sama berupaya memutus mata rantai pandemi,” ujar Helmy dalam keterangna tertulis yang diterima Republika, Rabu (24/3).

In Picture: Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca bagi Santri di Lirboyo

photo
Santri memperlihatkan kartu vaksinasi usai mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). Seluruh santri Pondok Pesantren Lirboyo ditargetkan mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca sebelum bulan ramadan sebagai upaya menanggulangi penyebaran COVID-19 di lingkungan pesantren. - (Prasetia Fauzani/ANTARA )

 

 

Pada Ahad (28/3), Presiden Jokowi meminta masyarakat agar tak ragu melaksanakan vaksinasi Covid-19 jika sudah mendapatkan jadwal penyuntikan. Vaksin-vaksin yang sudah didatangkan ke Indonesia yakni vaksin Sinovac dan AstraZeneca telah dinyatakan aman dan halal.

"Masyarakat tidak perlu ragu untuk divaksinasi saat gilirannya tiba. Vaksin-vaksin ini aman dan halal," kata Jokowi melalui media sosial Instagram-nya, Ahad (28/3).

Jokowi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi massal ini merupakan bagian dari harapan dan ikhtiar untuk kembali hidup normal seperti sebelumnya.

"Jangan ragu. Kita berpacu dengan waktu," tambahnya.

Pemerintah saat ini telah mendatangkan 53,5 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dan AstraZeneca. Pengiriman vaksin-vaksin tersebut juga masih terus berjalan.

Sebagian dari vaksin yang telah datang pun telah digunakan untuk program vaksinasi massal sejak 13 Januari lalu yang diprioritaskan untuk tenaga kerja dan pekerja publik. Sejak itu, kata dia, terjadi penurunan penambahan kasus positif.

"Angka tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, tingkat okupansi perawatan Covid-19 di rumah-rumah sakit, serta kasus aktif Covid-19 di semua daerah di Indonesia kini semakin menurun," jelasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement