Senin 29 Mar 2021 13:45 WIB

Menebak Motif di Balik Bom Bunuh Diri Makassar

Polisi lakukan penggerebekan sejumlah terduga teroris diduga terkait bom Makassar.

Anggota polisi mengumpulkan sisa serpihan ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). Kepolisian masih melakukan olah TKP serta mengumpulkan serpihan sisa ledakan pada hari kedua pascaledakan bom bunuh diri yang terjadi pada Minggu (28/3/2021) di depan gereja tersebut.
Foto:

Hari ini aparat melakukan penggerebekan sejumlah terduga teroris di beberapa daerah. Di Jakarta, polisi melakukan penggerebekan di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Senin siang.

Pantauan di lokasi, polisi menangkap dua orang terduga teroris yaitu seorang pria dan wanita sekitar pukul 11.00 WIB. Kini lokasi penangkapan telah dipasang garis polisi. Terlihat juga mobil tim Gegana dan INAFIS di lokasi kejadian penangkapan yang juga merupakan showroom atau ruang pamer mobil.

Belum ada informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian mengenai penangkapan dua terduga teroris ini apakah terkait dengan kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar.

Di Bekasi, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menggeledah rumah terduga teroris di Jalan Raya Cikarang-Cibarusah, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, di lokasi kejadian, belum dapat memastikan apakah penggeledahan ini terkait kasus bom di Makasar.

Pantauan di lokasi, terlihat polisi dan Tim Densus 88 di balik pembatas garis merah tanda berbahaya lengkap dengan senjata tengah mengamankan tempat kejadian perkara. Lokasi rumah terduga teroris berada di balik gerbang biru tepat belakang toko aki dan bengkel mobil. Hingga berita ini ditulis, belum ada informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait siapa pelaku dari terduga teroris tersebut karena masih dalam pengamanan petugas di tempat.

Tim Densus juga menangkap empat orang terduga teroris di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto di Mataram, Senin, membenarkan adanya informasi penangkapan empat warga terduga teroris di Kota Bima.

"Penangkapannya hari Ahad (28/3), di Kota Bima. Seiring berjalan dengan waktu kejadian (bom bunuh diri) di Makassar," kata Artanto.

Kini keempat terduga teroris tersebut, jelasnya, masih diamankan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda NTB. "Diamankan di Rutan Polda NTB guna pengamanan lebih lanjut," ujarnya.

Terkait dengan identitasnya, Artanto hanya menyebutkan inisial mereka. Untuk asal dan lokasi penangkapannya, Artanto enggan sampaikan.

"Jadi apakah ada kaitannya dengan kelompok radikal (Jamaah Ansharut Daulah) atau sebagainya, saya tidak punya kewenangan, karena ini hasil giat dari Densus 88/Antiteror, kewenangan itu ada di Mabes Polri," ucap dia.

Menurut informasinya, identitas empat terduga pelaku tindak pidana terorisme itu berinisial BU alias Gozi asal Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima. Mantan narapidana teroris ini ditangkap di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, bersama dua anggota JAD lainnya, berinisial LA alias Guru Mudi dan MU alias Abu Zahiroh.

Kemudian RAP alias Abu Ridho yang ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Kelurahan Nae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Sebelum akhirnya diamankan di Rutan Polda NTB, keempatnya sempat diamankan oleh Tim Densus 88/Antiteror di Markas Komando (Mako) Brimob Detasemen Pelopor Bima.

photo
Warga lintas iman menggelar doa bersama atas tragedi bom di depan Gereja Katedral Makassar di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (29/3/2021). Doa bersama lintas agama ini diharapkan akan menguatkan para korban serta mengajak masyarakat untuk tetap damai dan bersatu bangkit melawan terorisme. - (ANTARA/Syaiful Arif)

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement