REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi keberanian sekuriti (petugas keamanan) Gereja Katedral Kota Makassar yang menghalangi pelaku bom bunuh diri agar tidak masuk ke dalam gereja. Korban petugas keamanan (Satpam), diketahui bernama Cosman, mengalami luka bakar serius pada bagian wajahnya.
"Kami merasa prihatin, sekarang (sekuriti) sedang dirawat di rumah sakit Polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh," kata Kapolri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (28/3) malam.
Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Ahad malam meninjau lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam kunjungan tersebut, Kapolri dan Panglima menyempatkan diri mengunjungi korban ledakan bom yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Makassar.
Ia menyebutkan, bahwa ada dua orang korban terluka sudah selesai menjalani operasi. "Kondisi korban sudah sadar dan bisa diajak bicara," kata mantan Kabareskrim Polri itu.
Jenderal polisi bintang empat itu juga mengungkapkan, bahwa pelaku bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan berasal dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina," kata Sigit.
Menurut dia, pelaku bom bunuh diri yang tewas berjumlah dua orang terdiri atas laki-laki dan perempuan. "Pelaku yang meninggal dunia ada 2 orang, laki-laki dan perempuan," katanya.
Mantan Kapolda Banten itu menyebutkan, inisial pelaku berjenis kelamin laki-laki yakni L. Sementara untuk pelaku perempuan masih diidentifikasi.
Baca juga : Siapa Pelaku Bom Makassar dan Apa Motifnya?
Kapolri pun meminta masyarakat agar tenang dan tidak panik terkait aksi bom bunuh diri. Masyarakat diminta tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. "Kami TNI-Polri akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat," kata Sigit.