Kamis 25 Mar 2021 16:58 WIB

Menkes: Pandemi Covid-19 Tuntut Perubahan Perilaku Manusia

Budi Gunadi Sadikin mencontohkan perubahan perilaku di Eropa saat ada Black Death.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin
Foto: Dok Istimewa
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan rangkaian peristiwa pandemi yang melanda dunia menuntut perubahan perilaku manusia yang lebih sehat.

"Semua pandemi yang memakan ratusan bahkan puluhan juta korban itu menuntut perubahan perilaku manusia," katanya saat mengisi webinar 'Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia' yang digelar Wali Amanat UI kerja sama Kemenristek/Brin yang dipantau di Jakarta, Kamis (25/3).

Contohnya, kata dia, saat Wabah Hitam atau Black Death yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14. Menurut Budi, gara-gara ada kutu yang di tikus bisa loncat segala macam, sehingga keluar yang namanya sabun.

"Harus cuci tangan, gosok gigi, dampaknya perubahan perilaku manusia. Dulu manusia tidak pernah cuci tangan. Juga di tahun 1500-an, tidak pernah gosok gigi, mungkin habis ke belakang juga tidak pernah bersih-bersih," kata Budi.

Menurut dia, manusia mengubah perilaku mencuci tangan pada saat itu, melalui peran ibu dan guru. Peristiwa lainnya saat human immunodeficiency virus (HIV) memakan puluhan juta korban yang menuntut perubahan perilaku dalam berhubungan badan. Situasi yang sama juga terjadi saat pandemi Covid-19 terjadi saat ini.

"Diperlukan perubahan perilaku 3M, mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker. Siapa yang mengajarnya? Harusnya ibu dan guru. Sejak kecil anak-anak kita harus diajarkan. Karena yang namanya pandemi tidak ada yang selesai dalam kurun satu tahun, bisa sampai lima bahkan sampai pilihan tahun dan berubah jadi epidemi," kata Budi.

Dia mengemukakan, terdapat empat strategi yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam mengendalikan laju penularan virus corona. Selain melalui perubahan perilaku, sambung dia, juga perlu didukung oleh kegiatan diagnosis dalam mengecek potensi penularan penyakit pada orang yang sehat.

Berikutnya, kata Budi, dengan cara vaksinasi yang diberikan kepada orang yang sehat. "Strategi untuk orang yang sakit itu cuma satu, yaitu perawatan. Empat hal itu saja yang dijalankan dengan disiplin, itu harus dibangun dan dipersiapkan," kata mantan wakil menteri BUMN itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement