REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kampus akan didahulukan untuk uji coba penerapan pembelajaran tatap muka. Sebab, mahasiswa lebih dewasa sehingga lebih cepat bisa menyesuaikan dengan kondisi protokol kesehatan ketat.
"Dimungkinkan tatap muka dengan protokol kesehatan melalui uji coba di kampus. Uji coba di kampus dulu. Karena mahasiswa lebih senior dan lebih dewasa diharapkan bisa lebih cepat berinteraksi dan menyesuaikan program yang ada," kata Riza di Jakarta, Selasa (23/3).
Menurut Riza, mahasiswa lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan kondisi pembelajaran yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sementara itu, untuk penerapan pembelajaran tatap muka pada jenjang pendidikan yang lain, politikus Partai Gerindra ini mengatakan kalau Pemprov DKI masih mengkajinya.
Apabila akan diterapkan, Riza memastikan dari SD hingga SMA akan dibuka secara terbatas dan dilakukan secara daring dan tatap muka. Sementara jumlah sekolah yang akan diuji coba saat ini masih berkisar 50 hingga 100.
"Ya mungkin sampai 50-60, paling banyak 100 sekolah yang akan kita ujicobakan dalam dua bulan ke depan," tutur Riza.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim telah menargetkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021 di seluruh sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) guna menyukseskan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka (offline) adalah dengan menggelar vaksinasi COVID-19 terhadap pendidik dan tenaga pendidik.
"Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi COVID-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka," ucap Nadiem.