Senin 22 Mar 2021 00:45 WIB

Guru Garut Lumpuh Usai Jalani Vaksinasi? Ini Faktanya

Guru di Garut mengalami kelumpuhuan bukan akibat Vaksinasi Covid-19

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nashih Nashrullah
Guru di Garut mengalami kelumpuhuan bukan akibat Vaksinasi Covid-19. Ilustrasi vaksin.
Foto: istimewa
Guru di Garut mengalami kelumpuhuan bukan akibat Vaksinasi Covid-19. Ilustrasi vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT – Seorang guru di Kabupaten Garut diduga mengalami kelumpuhan usai menjalani vaksinasi Covid-19. Namun, pihak medis memastikan kelumpuhan itu bukan akibat vaksin Covid-19.  

Direktur RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Husodo Dewo, mengatakan guru tersebut merupakan pasiennya sejak awal. Guru itu sebelumnya telah didiagnosis mengalami saraf terjepit.  

Baca Juga

"Itu menyebabkan kelemahan anggota gerak bagian bawah dan bagian atas," kata dia, Ahad (20/3).  

Husodo menambahkan, vaksin Covid-19 tidak memengaruhi kelemahan anggota gerak tubuh. Dia menambahkan, vaksin juga tidak berpengaruh pada otot atau saraf yang menyebabkan kelemahan. "Jadi ini bukan gara-gara vaksin, tapi memang ada penyakit lain, yaitu saraf terjepit itu," kata dia.  

Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer 0611/Garut, yang juga menjabat Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Letkol CZI Deni Iskandar, mengaku telah mendatangi langsung guru yang bersangkutan, sesuai arahan dari Bupati Garut. Menurut dia, guru itu bukan mengalami kelemahan akibat vaksinasi.  

"Ibu guru ke saya menyebut bahwa dirinya memang memiliki riwayat penyakit saraf terjepit. Dia juga memastikan bahwa apa yang dialami bukan karena vaksin, melainkan karena penyakitnya,” kata dia.  

karena itu, Dandim mengimbau agar masyarakat tidak takut divaksinasi Covid-19. Menurutnya, vaksinasi adalah salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia. “Tidak usah takut divaksinasi Covid-19. Vaksin Covid-19 aman dan halal," kata dia.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement