Kamis 18 Mar 2021 16:03 WIB

Asep Ditemukan Kembali Setelah Diduga Tertelan Tsunami

Abrip Asep sempat diduga meninggal setelah poskonya tersapu habis karena tsunami.

Rep: Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Bangunan yang rusak akibat gempa bumi pada laga berkekuatan 9.2 SR yang menimbulkan gelombang tsunami di Banda Aceh. Seorang polisi yang hilang sejak tsunami ditemukan kembali. Polisi tersebut mengalami gangguan kejiwaan dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh.
Foto: Hotli SImanjuntak/EPA EFE
Bangunan yang rusak akibat gempa bumi pada laga berkekuatan 9.2 SR yang menimbulkan gelombang tsunami di Banda Aceh. Seorang polisi yang hilang sejak tsunami ditemukan kembali. Polisi tersebut mengalami gangguan kejiwaan dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bharaka Zainal Abidin alias Asep dinyatakan hilang sejak 16 tahun lalu. Yakni tepatnya sejak tsunami menerjang Aceh pada 16 Desember 2004.

Bharaka atau Asep namun ternyata masih hidup. Ia ditemukan sebagai pasien di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh. Sayang, Asep tidak bisa lagi mengenali dirinya. Tatapan matanya kosong ketika ditemui oleh rekan kerja dahulu.

Baca Juga

Sebelum dinyatakan hilang tersapu Tsunami, Asep bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional (BKO) Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh dan bertugas sebagai Poskotis Brimob Peukan Banda Aceh tahun 2004. Saat itu Asep masih sebagai Bhayangkara Muda dan menyemat pangkat sebagai Ajun Brigadir Polisi (Abrip).  

Kabar ditemukan Asep peratama kali pertama kali beredar di media sosial. Bripka Indra yang merupakan teman satu angkatannya bersama rekan-rekannya langsung ke rumah sakit. Mereka mendapati Asep sedang berada di tengah para pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Ketika rekan-rekannya datang Asep tidak merespons dengan normal.

 

"Tsunami pagi itu menyapu bersih posko tempat Asep bertugas bersama seluruh bangunan lainnya yang ada hingga rata tanah dan menelan korban jiwa hingga puluhan ribu jiwa," dikutip dari caption akun Instagram @ndorobeii, Kamis (18/3).

Disebutkan, Asep merupakan lulusan Tamtama Polri 1999/2000. Ketika bertugas di Aceh, dia masih menjadi Bhayangkara Muda. Pada saat terjadi Tsunami yang mengguncang Aceh, Asep sedang  bertugas di posko pengamanan. Karena memang pada saat itu Aceh sedang bergejolak politik dengan adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Asep dilaporkan hilang sebagai akibat bencana Tsunami Aceh dan digelar sebagai Abrip Anumerta Asep," katanya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy mengatakan kepolisian akan melakukan tes DNA terlebih dahulu untuk memastikan kebenarannya. Meski pihak RSJ telah mencocokan ciri fisik serta ciri lainnya dan mendekati ciri seorang Abrip Asep. Nanti perkembangannya akan disampaikan lebih lanjut.

"Pasien (Asep) akan dilakukan tes DNA, sidik jari dan pengenalan tanda lahirnya," ujar Kombes Pol Winardy saat dikonfirmasi, Kamis (18/3).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh 𝕹𝖉𝖔𝖗𝖔𝖇𝖊𝖎𝖎 (@ndorobeii)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement