REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pembebasan lahan kereta api di Kabupaten Pangkep telah mencapai 93 persen.
Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan untuk saat ini, pembebasan lahan di Kabupaten Barru sudah tidak ada masalah, tinggal Pangkep dan Maros. "Untuk Pangkep sudah 93 persen," kata Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya di Makassar, Kamis (18/3).
Pemprov Sulsel juga telah berkomitmen untuk menuntaskan proyek kereta api Makassar-Parepare tersebut. Andi Sudirman menjelaskan, jika jalur kereta api dari Tonasa, Kabupaten Pangkep, menuju Pelabuhan Garongkong, Barru, bisa segera diakses, maka akan memperlancar arus ekspor dan impor Sulsel serta pertumbuhan ekonomi.
Konektivitas jalur kereta api ini bisa menjadi jalur logistik. Misalnya dari Pelabuhan Garongkong mengangkut batubara ke Tonasa dan sebaliknya dari Tonasa mengangkut semen.
Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Perkeretaapian Kementrian Perhubungan, Zulmafendi, hadir memaparkan capaian progres proyek pembangunan kereta api, serta permasalahan pada proyek tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyampaikan, atas nama Kementerian Perhubungan mengucapkan terima kasih karena secara konsisten mendukung proyek ini. Proyek ini adalah inisiatif Presiden Jokowi, yang direspon baik oleh Gubernur dan Bupati.
"Kita fokus pada apa yang akan dikerjakan. Hingga akhir tahun ini bisa sampai Pangkep. Baru tahun depan 2022 bisa sampai Maros (Bosowa) dan tahun 2023 bisa sampai Makassar," kata Budi.