Jumat 13 Nov 2015 17:16 WIB

Kereta Api Trans-Sulawesi Butuh Dana 1 Triliun

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja melintasi bantalan jalur kereta api trans Sulawesi di Pekkae, Barru, Sulawesi Selatan, Senin (9/11).   (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)
Pekerja melintasi bantalan jalur kereta api trans Sulawesi di Pekkae, Barru, Sulawesi Selatan, Senin (9/11). (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)

REPUBLIKA.CO.ID, BARRU -- Kementerian Perhubungan menargetkan memasang rel kereta api Trans-Sulawesi Railways sepanjang sekitar 46 kilometer hingga akhir tahun 2016. Jumlah tersebut hampir sebanding dengan sepertiga dari total 146 kilometer jalur tahap I yang menghubungkan Kota Makassar dengan Parepare. Rencananya, jalur tahap I rampung pada 2018.

Pemasangan rel secara resmi dimulai di titik nol yang ditempatkan di desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru. Peresmian ditandai secara simbolis oleh Kementerian Perhubungan yang diwakili Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko bersama Gubernur Sulawesi Selatan Syahru Yasin Limpo. "Hari ini kita memulai sejarah baru perkeretaapian, yang pertama di luar Jawa dan Sumatera," kata Hermanto usai upacara peresmian, Jumat (13/11).

Hermanto menyebutkan, hingga akhir tahun ini pihaknya berupaya merampungkan rel sepanjang 16 kilometer. Pemerintah menggelontorkan uang sebesar Rp 771 Miliar untuk konstruksi serta Rp 200 Miliar untuk pembebasan lahan. Adapun pada tahun depan, rencananya dianggarkan Rp 1 Triliun lebih untuk menyelesaikan jalur sepanjang 30 kilometer. Pengerjaan rel tahap I rencananya selesai tahun 2018 dengan perkiraan awal total biaya Rp 6 Triliun.

Menurut Hermanto, rel kereta api Trans-Sulawesi Railways dibangun dengan teknologi lebih mutakhir dibandingkan rel terdahulu di Jawa. Rel berlebar 1455 milimeter, dan sanggup menahan beban gerbong seberat maksimal 22 ton dengan kecepatan hingga 200 kilometer perjam. Diperkirakan, rel bisa beroperasi normal pada 2019 setelah sarana dan prasarana lain selesai, seperti stasiun dan lokomotif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement