Kamis 18 Mar 2021 00:40 WIB

Lima Pelatihan Program Kartu Prakerja Paling Diminati

Ragam pelatihan di Kartu Prakerja dibutuhkan mereka yang ingin berwirausaha.

Warga penerima manfaat menunjukkan Kartu Prakerja miliknya seusai bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (15/12/2020). Setelah membuka 11 gelombang pendaftaran Kartu Prakerja dengan 5,9 juta peserta dan total anggaran Rp 20 triliun, pemerintah memastikan program Kartu Prakerja berlanjut pada 2021 dengan syarat penerima manfaat pada 2020 tidak bisa lagi ikut serta.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Warga penerima manfaat menunjukkan Kartu Prakerja miliknya seusai bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (15/12/2020). Setelah membuka 11 gelombang pendaftaran Kartu Prakerja dengan 5,9 juta peserta dan total anggaran Rp 20 triliun, pemerintah memastikan program Kartu Prakerja berlanjut pada 2021 dengan syarat penerima manfaat pada 2020 tidak bisa lagi ikut serta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo mengatakan terdapat lima besar sektor pelatihan yang paling diminati masyarakat dalam Program Kartu Prakerja. Salah satu pelatihan paling diminati adalah pemasaran daring.

"Tadi saya tanya kepada Ibu Denni, direktur eksekutif (Kartu Prakerja). Apa sih yang paling diminati, ada lima besar," kata Presiden dalam arahannya kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3).

Baca Juga

Presiden menyampaikan, pelatihan pertama yang paling diminati, yaitu pemasaran daring. Alasannya, pelatihan daring banyak dibutuhkan dan banyak peminatnya.

"Banyak sekali peminatnya dan memang pasar menghendaki itu. Kantor-kantor, perbankan, industri, semua menghendaki itu. Yang ingin jadi wirausahawan menghendaki itu, karena zamannya zaman digital," ujar dia.

Yang kedua, kata dia, sektor makanan dan minuman yang ke depan juga banyak menjanjikan, baik untuk wirausaha maupun bekerja. "Ke depan, ini yang paling menjanjikan urusan pangan, kedua, urusan energi. Urusan food and beverages (makanan dan minuman), urusan makanan dan minuman itu juga banyak peminatnya," katanya menjelaskan.

Ketiga, yang berkaitan dengan ilmu dan teknologi atau yang lebih khusus, yaitu program web. Kemudian, keempat, urusan perkantoran atau pelatihan yang berkaitan dengan urusan perkantoran. Presiden menyampaikan bahwa pasar, baik itu industri maupun perkantoran, memerlukan pelatihan tersebut.

Baca juga : Tim Indonesia Dipaksa Mundur di All England, Ini Penyebabnya

Kelima, kata dia, berkaitan dengan kewirausahaan. Saat ini, banyak anak muda ingin masuk dunia usaha.

Kepala Negara mengatakan, pelatihan-pelatihan seperti yang ada dalam Kartu Prakerja dibutuhkan bagi mereka yang ingin menjadi wirausahawan. "Saya mulai usaha dulu dari nol, juga ikut pelatihan. Dulu seminggu. Tapi, kalau sekarang zamannya sudah digital bisa belajar online (daring) akan lebih mempercepat," kata Presiden.

Ia berpesan bahwa ada atau tidaknya Program Kartu Prakerja, masyarakat harus senantiasa meningkatkan keterampilannya. Presiden optimistis dengan meningkatkan keterampilan, maka peluang-peluang baru tanpa disadari akan terbuka. Presiden juga berpesan agar masyarakat senantiasa mengikuti perkembangan zaman pada era digital di mana perubahan cepat terjadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement