REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengunjungi simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDIT Al Fatih di Kampung Muara, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Rabu (17/3). Di sana, Ade Yasin memonitor penerapan protokol kesehatan selama pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
Secara umum Ade Yasin mengapresiasi, proses simulasi PTM di SDIT Al Fatih. Dimana, para siswa diminta untuk mengenakan masker, face shield, dan sarung tangan. Tak hanya itu, siswa juga diminta untuk jaga jarak satu sama lain, serta diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki ruang belajar. Dengan protokol kesehatan yang sedemikian ketat, Ade Yasin percaya PTM di Kabupaten Bogor akan berjalan lancar.“Saya kira ini akan lancar dan sukses. Karena pada dasarnya mall dan tempat wisata saja bisa, masa sekolah tidak bisa makannya kami monitoring pelaksanaannya,” ujar Ade Yasin, Rabu (17/3).
Di sisi lain, Ade Yasin menerangkan, dirinya menerima banyak permintaan dari sekolah dan orang tua untuk segera menggelar kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Apalagi, diketahui pembelajaran jarak jauh (PJJ) sudah dilaksanakan selama satu tahun. Tepatnya ketika pandemi Covid-19 turut melanda Bumi Tegar Beriman ini.
Karena banyaknya permintaan tersebut, Ade Yasin dan perangkat pemerintah lainnya melakukan pengawasan terhadap protokol kesehatan secara ketat. “Ini uji coba pembelajaran tatap muka, karena sudah satu tahun lebih juga pembelajaran kita lakukan secara daring. Ini juga banyak permintaan dari sekolah dan orang tua untuk menggelar PTM makannya kami awasi ini,” tuturnya.
Tak hanya itu, Ade Yasin juga bertujuan untuk menghindari agar anak-anak tidak kecanduan gawai selama setahun belajar di rumah. Dimana, anak-anak sebaiknya hanya menggunakan gawai selama tidak lebih dari lima jam.“Ini juga untuk menghindari anak dari generasi Tiktok dan terhindar dari muatan ataupun konten yang tidak baik. Makanya kita laksanakan ini agar anak tidak terlalu fokus pada gawainya masing-masing,” katanya.
Ade Yasin menegaskan, uji coba atau simulasi PTM ini akan dilaksanakan di Kabupaten Bogor selama satu bulan. Jika dalam simulasi berhasil, maka pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan melakukan uji verifikasi terhadap sekolah yang ingin mengajukan diri melaksanakan PTM.
Jika nanti sekolah yang telah mendaftar lolos verifikasi, terutama dalam ranah protokol kesehatan. Maka Pemkab Bogor akan mengizinkan sekolah tersebut menggelar PTM di sekolah.“Ini uji coba selama satu bulan, kalau berhasil kita akan lakukan uji verifikasi lagi bagi sekolah-sekolah yang ingin mengajukan. Kalau lolos verifikasi protokol kesehatan silahkan buka,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Entis Sutisna memaparkan ada 170 sekolah yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor, sudah siap untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Entis mengatakan, sekolah yang dinilai siap merupakan sekolah yang memiliki fasilitas kesehatan yang baik. Namun, pembelajaran tatap muka nantinya tetap dilakukan secara terbatas. “Secara keseluruhan di Kabupaten Bogor ada 170 sekolah diizinkan menggelar uji coba sekolah tatap muka. Terdiri atas 29 SD, 24 MI, 28 SMP, 18 MTS, 7 MA, 32 SMA dan 32 SMK,” katanya.