REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, menghentikan sementara vaksinasi masal tahap II. Saat ini, Cianjur kehabisan stok vaksin, jatah yang tersisa hanya untuk penyuntikan dosis kedua.
Pemkab Cianjur berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk penambahan stok. Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, saat dihubungi Selasa (16/3), mengatakan tingginya antusias untuk mendapatkan vaksinasi membuat stok vaksin yang diterima sebanyak 25 ribu dosis vaksinasi habis dan tersisa untuk pemberian dosis kedua untuk pegawai publik.
"Target awal sebanyak 15 ribu sasaran yang masuk dalam kategori pegawai publik, tetapi tingginya antusiasme penerima, hingga saat ini, sudah mencapai 25 ribu orang yang sudah mendapatkan vaksinasi, sedangkan stok yang ada habis," katanya.
Hingga saat ini, tutur dia, pihaknya belum mendapat tambahan vaksin dari pemprov atau pusat. Akibatnya, kegiatan vaksinasi masal terpaksa dihentikan untuk sementara sambil menunggu tambahan vaksinasi dari pemprov atau pusat kembali datang. Stok yang saat ini masih tersedia untuk penyuntikan dosis kedua bagi pegawai publik yang tidak boleh diganggu karena dikhawatirkan sudah masuk waktunya stok belum bertambah.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemprov agar segera menambah stok agar vaksinasi bisa dipercepat," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur Irvan Nur Fauzy mengatakan, untuk vaksinasi dari tahap I, II, dan III untuk masyarakat umum, pihaknya menargetkan dapat tuntas hingga Juli dengan sasaran yang divaksin sebanyak 240 ribu orang. "Maksimalnya Cianjur mendapatkan 60 ribu hingga 80 ribu dosis vaksin setiap bulannya sehingga target vaksinasi tuntas pada Juli. Hingga saat ini, Cianjur baru mendapatkan 50 ribu dosis yang sudah terpakai 25 ribu, sedangkan sisanya untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua pegawai publik," katanya.
Ia berharap pemerintah pusat dapat menambah dosis vaksin sesuai dengan kebutuhan karena tingginya minat masyarakat untuk divaksin. "Harapan kami penambahan dapat segera dilakukan agar minat warga tidak kembali turun karena harus menunggu lama," katanya.