Selasa 16 Mar 2021 08:27 WIB

Top 5 News: Mualaf karena Alquran, Mosi tak Percaya Nasdem

Di Ciledug, sebuah rumah ditutup dengan beton oleh tetangganya usai berseteru tanah.

4. Kapolda: Sempat Mati Suri, KKB di Mimika Muncul Versi Baru

TIMIKA -- Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB), kini muncul dengan versi baru. Kelompok ini pun melakukan serangkaian aksi kekerasan di Mimika.

"Kelompok KKB itu, ada yang sudah lama mati suri seperti di Mimika. Namun, akhir-akhir ini kembali muncul dengan versi baru dan melakukan serangkaian aksi kekerasan," kata putra asli Papua asal Fakfak yang baru dua pekan dilantik menjadi Kapolda Papua itu.

Karena itu, Kapolda Papua meminta, anggota Brimob Nusantara yang melaksanakan tugas di Papua, baik yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi maupun Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pam Rahwan), agar memahami budaya orang Papua dengan baik. Namun, sebagai aparat harus tegas dalam menghadapi setiap situasi yang terjadi di Tanah Papua.

"Saya berharap kehadiran rekan-rekan Brimob Nusantara dari seluruh pelosok negeri yang melaksanakan penugasan di Tanah Papua sekarang ini harus betul-betul bisa memahami bagaimana kultur budaya menghadapi orang Papua," kata Irjen Fakhiri di Timika.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri (kiri) menerima buku dari Kabaintelkam Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Senin (8/3/2021). Kabaintelkam Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw menyerahkan jabatan Kapolda Papua kepada Irjen Pol Mathius D Fakhiri melalui upacara tradisi serah terima jabatan (sertijab) di Polda Papua.

Dikatakannya, semua prajurit Brimob yang melaksanakan penugasan di Papua itu harus tegas dalam menghadapi setiap situasi yang terjadi di Tanah Papua. "Tegas itu bukan berarti keras. Kekerasan itu harus kita hentikan. Tapi kita juga tidak boleh lembek-lembek. Saya meminta para senior untuk memberikan pemahaman kepada adik-adik Brimob Nusantara dari berbagai Polda yang saat ini melaksanakan penugasan di Papua," ujar Irjen Fakhiri.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Berseteru Status Tanah Berujung Rumah Dikelilingi Beton

Gamang dan bingung ditunjukkan Hadiyanti (55 tahun) di kediamannya di Jalan Akasia 2, RT 004, RW 003, Kampung Brebes, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (13/3). Dia mengaku, masih syok dan trauma akibat berseteru dengan Haji Rulli (58) terkait perkara pagar beton yang roboh.

Pagar beton yang dimaksud adalah tembok yang menjulur di sepanjang depan rumahnya, yang menutup akses jalan masuk dan keluar rumah Hadiyanti. Pada 21 Februari 2021, saat Kota Tangerang dan sekitarnya dilanda hujan lebat, banjir menghantam rumahnya. Tak terkecuali tembok di depan rumah Hadiyanti setinggi sekitar 1,5 meter, yang dibangun oleh Haji Rulli.

"Tiba-tiba Pak Haji datang todongin golok ke leher saya. Dia bilang 'siapa yang robohin?' Saya bilang enggak tahu. Itu air banjir (yang bikin tembok roboh)," kata Hadiyanti menjelaskan peristiwa yang masih teringat jelas di benaknya saat ditemui di rumahnya, Sabtu.

Anna Melinda Munir (30 tahun) bersama anaknya keluar dari rumah ibunya, Hadiyanti yang dikelilingi tembok, yang dibangun Haji Rulli di Kampung Brebes, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (13/3).

Dia dalam kondisi terbaring di tempat tidur dengan suara agak serak. Hadiyanti menjelaskan, golok yang digenggam Haji Rulli sempat dihadapkan kepada cucu-cucunya. Insiden itu membuatnya jatuh sakit hingga kini.

Penodongan golok merupakan puncak masalah antara Hadiyanti dan Haji Rulli. Keduanya terlibat perkara lahan yang kepemilikannya masih disengketakan. Hadiyanti dan keluarganya menghuni rumah yang sekarang sejak 2015. Hadiyanti tinggal bersama sang anak bernama Anna Melinda Munir (30), serta dua cucunya, April (5) dan Dinda (3).

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement