Senin 15 Mar 2021 05:09 WIB

KRI Sultan Hasanuddin-366 Latihan Bersama Dua Kapal LAF Navy

Latihan bersama tersebut dilaksanakan selama dua hari dengan lokasi di perairan Leban

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin menembakkan misil rudal jenis Exocet MM-40 dalam latihan operasi laut gabungan.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin menembakkan misil rudal jenis Exocet MM-40 dalam latihan operasi laut gabungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari Satuan Kapal Eskorta Koarmada II, KRI Sultan Hasanuddin-366, melaksanakan latihan bersama dua kapal perang milik Lebanese Armed Force (LAF) Navy. KRI yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-L 2019 itu latihan bersama Lebanese Navy Ship (LNS) Tabarja dan LNS Damour.

“Latihan ini dilaksanakan untuk melatih kemampuan melaksanakan manuver kapal saat pembentukan formasi, maupun dalam melaksanakan perhitungan manuver bagi pengawak kedua kapal," ujar Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366, Letkol Laut (P) Ludfy, dalam siaran pers, Ahad (14/3).

Latihan bersama tersebut dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 9 hingga 10 Maret 2021, dengan lokasi di perairan Lebanon. Adapun serial latihan yang dilaksanakan oleh ketiga kapal perang tersebut antara lain Seamanex, yakni Sea Maneuvering Exercise, dan SAREX, yakni Search and Rescue Exercise.

Dalam latihan Seamanex, KRI Sultan Hasanuddin 366 dan LNS Tabarja membentuk berbagai formasi yang sering digunakan dalam satu gugus tugas. Selain melaksanakan latihan manuver, dilakukan juga latihan komunikasi menggunakan kibaran bendera alias flaghoist oleh prajurit kedua unsur tersebut.

Sementara ​dalam latihan SAREX yang menggunakan metode coaching, diskenariokan adanya korban jatuh ke laut. Setelah mendapatkan informasi adanya kejadian darurat tersebut, LAF Navy yang menggunakan LNS Damour dengan sigap menerima dan merespon panggilan SAR untuk melaksanakan pencarian terhadap korban jatuh ke laut. Korban berhasil diselamatkan oleh LNS Damour kemudian dilaksanakan evakuasi medis menuju rumah sakit terdekat.

“Dengan adanya latihan ini diharapkan LAF Navy dapat memahami prosedur dan pengetahuan saat pencarian dan pertolongan terhadap korban jatuh di laut, sehingga meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan mereka dalam melaksanakan SAR,” kata Ludfy yang juga selaku Dansatgas MTF 2019 itu.

Ludfy juga menambahkan, latihan bersama dengan LAF Navy merupakan salah satu implementasi dari program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono. Program yang pada khususnya ada di bidang penyelarasan doktrin, Ops-Lat, dan sistem pelatihan yang fleksibel dan adaptif terhadap dinamika situasi terkini.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement