REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyatakan, masih ada tiga desa yang tergenang banjir sejak 22 Februari 2021 lalu. Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan, tiga desa yang masih ada genangan yakni Desa Pantai Hurip dan Desa Huripjaya Kecamatan Babelan serta Desa Harapanjaya Kecamatan Muaragembong.
"Kondisinya, tiga desa itu berada di hilir, dan saat ini masih banjir di bawah 60 cm," kata Henri, dalam keterangan resmi, Rabu (10/3).
Pihaknya menjelaskan, tiga titik tersebut termasuk wilayah dengan kondisi banjir genangan. Artinya, kondisi tersebut dikarenakan oleh adanya rob air laut, DAS yang mengaliri saluran air di lokasi tersebut. Ditambah lagi dengan adanya air dari sungai DAS besar Kali bekasi dan Sungai Citarum.
"Lokasi yang masih banjir itu merupakan pertemuan sungai dan laut, sehingga saat ini masih terjadi genangan. Persiapan, penanggulangan ditempat ini memang tiap tahun. Selalu terjadi, dan kita membantu secara logistik," tukasnya.
Sebelumnya, ada 19 kecamatan di Kabupaten Bekasi yang terendam banjir. Penyebabnya bervariasi, selain tingginya curah hujan yang terjadi selama satu pekan terakhir, jebolnya tanggul di beberapa sungai juga menyebabkan banjir tinggi.
Penyebab banjir bervariasi, paling parah ada di Kecamatan Kedungwaringin dan Pebayuran lantaran banjir masih diiringi oleh arus deras saluran irigasi maupun luapan kali. “Penyebab banjir di Kedungwaringin dan Pebayuran karena hujan deras, jebolnya tanggul Citarum dan limpasan saluran irigasi,” terangnya.
Sedangkan di Kecamatan Cabangbungin, banjir disebabkan oleh luapan Kali Ciherang. Begitu pun di Kecamatan Sukawangi dan Sukakarya. Adapun, wilayah Tambun Utara banjir lantaran penyumbatan saluran air.