REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menerima kedatangan vaksin Covid-19 perdana dari Gavi Covax yang diberikan secara gratis. Kedatangan vaksin tahap keenam kali ini merupakan hasil kerja sama multilateral untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.
“Upaya multilateral ini mulai membuahkan hasil. Mulai akhir Februari pengiriman pertama vaksin multilateral telah mulai dilakukan,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Bandara Soekarno Hatta, Senin (8/3).
Pada pengiriman pertama hari ini, Indonesia menerima sebanyak 1.113.600 vaksin AstraZeneka dalam bentuk jadi. Pengiriman ini merupakan bagian dari batch pertama untuk Indonesia. Pada batch pertama ini, Indonesia akan menerima 11.704.800 vaksin jadi.
“Dan pengiriman batch pertama akan dilakukan hingga Mei 2020 dan insya Allah menurut rencana akan diikuti batch-batch selanjutnya,” tambah dia.
Retno menjelaskan, kedatangan vaksin dari jalur multilateral ini merupakan hasil kerjasama antara kementerian dan lembaga terkait dan juga dengan berbagai pihak internasional termasuk negara donor, GAVI, WHO, UNICEF, dan juga CEPI. “Untuk itu, kami sampaikan apresiasi tinggi atas semua kerjasama yang diberikan,” ujar dia.
Retno menyampaikan, pemerintah akan terus memperkuat diplomasi vaksin. Selain berupaya mendapatkan akses vaksin untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri, Indonesia juga mendukung prinsip kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. “Prinsip ini harus terus disuarakan, prinsip ini terus kita dukung,” tegas dia.