REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tetap waspada dan tidak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan, meski angka penambahan kasus Covid-19 harian di Indonesia menunjukkan penurunan. Protokol kesehatan, ujar Jokowi, perlu tetap dijalankan dibarengi dengan vaksinasi yang masih bergulir agar kekebalan kelompok benar-benar tercipta dan pandemi bisa usai.
"Kasus harian semakin turun, dan semakin turun. Tetapi, sekali lagi, kita harus tetap waspada. Kita harus bekerja keras agar kasus aktif Covid-19 harian semakin turun, semakin turun. Tanpa mengurangi testing yang dilakukan tiap harinya," ujar Jokowi dalam keterangan pers, Kamis (4/3) malam.
Grafik penambahan kasus positif memang jelas menunjukkan tren penurunan. Pada 16 Januari 2021 misalnya, kasus harian sempat menyentuh 14.224 orang per hari. Trennya menurun, hingga pertengahan Februari mulai ke angka 8.000-an kasus per hari. Terakhir pada Rabu (3/3), penambahan kasus tercatat di 6.808 orang dalam sehari.
Presiden meyakini, tren penurunan kasus ini merupakan hasil dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro, alias di level desa dan kelurahan. Kebijakan PPKM mikro di Jawa dan Bali ini dianggap efektif menekan penularan.
"PPKM skala mikro juga menjadikan komunikasi antarawilayah berjalan dengan baik. Gotong royong antara desa dan kelurahan secara bahu membahu terus dilakukan untuk mencegah penyebaran covid19. Akan dikembangkan di provinsi di luar Jawa yang memiliki kasus aktif yang banyak," kata Jokowi.
Efektivitas PPKM mikro, imbuh presiden, juga terlihat pada penurunan angka kasus positif mingguan di tujuh provinsi di Jawa dan Bali.
"Kelihatan sekali trennya terus menurun. Ini sangat bagus. dan kita harapkan kita terus tetap bekerja keras agar tren laju penurunan ini bisa turun, turun, dan terus turun," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
