Kamis 04 Mar 2021 20:20 WIB

 Awal Maret, Tiga Kejadian Bencana Landa Kota Sukabumi

BPBD Kota Sukabumi menyebut bencana umumnya karena cuaca ekstrem

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi memberikan pelatihan kesiapsiagaan hadapi bencana kepada mahasiswa baru STH Pasundan Sukabumi.  Sebanyak tiga kejadian bencana melanda Kota Sukabumi di awal bulan Maret 2021. Peristiwa ini terjadi karena hujan yang disertai angin kencang.
Foto: istimewa
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi memberikan pelatihan kesiapsiagaan hadapi bencana kepada mahasiswa baru STH Pasundan Sukabumi. Sebanyak tiga kejadian bencana melanda Kota Sukabumi di awal bulan Maret 2021. Peristiwa ini terjadi karena hujan yang disertai angin kencang.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sebanyak tiga kejadian bencana melanda Kota Sukabumi di awal bulan Maret 2021. Peristiwa ini terjadi karena hujan yang disertai angin kencang.

"Di awal Maret 2021 ini dilaporkan ada tiga lokasi yang dilanda bencana," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Imran Wardhani kepada wartawan, Kamis (4/3). Misalnya selama hujan disertai angin yang berlangsung pada Rabu (3/3) tercatat ada tiga aduan masuk ke BPBD Kota Sukabumi.

Kasus bencana pertama kata Imran, atap rumah warga di RT 03 RW 17, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole runtuh. Kerusakan bangunan ini karena hujan disertai angin.

Kerugian ditaksir mencapai Rp 10 juta. Selanjutnya petugas BPBD telah memberikan bantuan terpal kepada korban bencana.

Bencana kedua terjadi di RT 02 RW 17 Ciaul Pasir, Kelurahan Cisarua Kecamatan Cikole. Di mana kanopi garasi rumah warga yang berbahan baja ringan ukuran kurang lebih 20 meter diterjang angin sehingga tersapu jatuh dan menyeret kabel listrik lepas dari tiangnya serta taksiran kerugian Rp 6 juta.

Bencana lainnya ungkap Imran melanda tiga rumah warga di Cijangkar RT 03 RW 10 Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang. Di lokasi itu ada tiga rumah warga yang bagian atap asbes atau genteng rusak diterjang angin kencang. Kejadian sekitar pukul 14.15 WIB dan taksiran kerugian Rp 800 ribu.

Sebelumnya, di sepanjang Februari 2021 tercatat sebanyak delapan peristiwa bencana di Kota Sukabumi. Di mana kasus bencana longsor dan cuaca ekstrem mendominasi dibandingkan yang lain.

"Dalam sebulan terakhir atau Februari tercatat delapan kali bencana yang tercatat," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami. Di mana rinciannya sebanyak 3 kejadian longsor, 3 kejadian cuaca ekstrem dan 2 kasus kebakaran.

Lokasi bencana ungkap Zulkarnain paling banyak tersebar di Kecamatan Gunungpuyuh yakni sebanyak tiga kejadian. Berikutnya di Kecamatan Lembursitu sebanyak dua kejadian, Kecamatan Cikole dua kejadian, dan Kecamatan Cibeureum satu kejadian.

Kasus longsor misalnya terjadi di Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum pada Senin 8 Februari 2021. Di mana sebidang tanah di halaman warga longsor yang dikhawatirkan meluas ke bangunan rumah.

Bencana ini kata Zulkarnain disebabkan intensitas hujan yang tinggi. Kasus longsor kedua terjadi di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpyuh pada 18 Februari 2021.

Dalam peristiwa ini sebuah pondasi rumah longsor dan menyebabkan dinding rumah retak-retak. Terakhir longsor melanda di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole pada 24 Februari yang menimpa jembatan perlintasan warga dari Kecamatan Cisarua ke Kebonjati.

Di sisi lain cuaca ekstrem melanda Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu pada 9 Februari 2021. Di mana satu rumah roboh dan rusak pada bagian atap karena intensitas hujan tinggi.

Total kerugian akibat bencana di Februari mencapai Rp 192.250.000. Kerugian bencana terbesar yakni kebakaran rumah warga di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole pada 23 Februari lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement