Selasa 02 Mar 2021 22:21 WIB

Korelasi Vaksin dengan Angka Kematian Nakes Belum Diketahui

Menurut IDI, angka kematian tenaga kesehatan hingga saat ini masih meningkat.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Sejumlah orang melakukan penghormatan terakhir kepada nakes yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kabupaten Garut, Jumat (5/2).  Menurut IDI, angka kematian nakes hingga saat ini masih meningkat. (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Sejumlah orang melakukan penghormatan terakhir kepada nakes yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kabupaten Garut, Jumat (5/2). Menurut IDI, angka kematian nakes hingga saat ini masih meningkat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga kesehatan (nakes) di Tanah Air yang meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah lebih dari 718 jiwa meski vaksinasi Covid-19 telah dilakukan sejak Januari 2021 lalu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, terlalu dini melihat korelasi vaksinasi dengan angka penularan dan kematian tenaga medis karena proses vaksinasi masih berjalan.

"Masih terlalu dini melihat (kematian) ini ya karena kan baru terbatas pada nakes. Apalagi, jika belum selesai sampai dosis kedua atau antibodi baru akan terbentuk pada 28 hari usai vaksin kedua," ujar Jubir Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Selasa (2/3).

Baca Juga

Ia menambahkan, sebanyak 1.448.254 nakes telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 256.985 mengalami penundaan vaksin atau sekitar 98,6 persen hingga per Senin (1/3). Kemudian 1.002.218 nakes telah mendapatkan vaksin kedua dan 7.810 mengalami penundaan atau sekitar 68,24 persen.

Sebelumnya Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengingatkan program vaksinasi Covid-19 yang menargetkan nakes Indonesia belum bisa dijadikan parameter penurunan angka kesakitan dan kematian para dokter. Dibutuhkan waktu dan data yang lengkap mengenai vaksinasi Covid-19 berhasil mengendalikan penularan dan kematian tenaga medis di Indonesia.

"Kami belum bisa mengatakan bahwa memang ada tren yang menurun terkait angka kematian dokter. Sekali lagi, kami belum bisa katakan korelasi positif dari vaksinasi, perlu ada data dan review juga," kata Adib dalam acara konferensi virtual PB IDI, Senin (1/3) sore.

Saat ini, dia melanjutkan, nakes didukung oleh adanya pelaksanaan vaksin. Tetapi belum ada data terkait korelasi vaksin dengan angka kematian dokter. PB IDI mencatat lebih dari 718 nakes tidak dapat tertolong akibat terpapar Covid-19 hingga per Ahad (28/2).

"Lebih dari 718 nakes gugur. Angka kematian tenaga medis ini terus meningkat," katanya.

Ia memperinci nakes yang terbanyak meninggal dunia yaitu dokter yaitu sebanyak 325 jiwa. Menurut catatan IDI, jumlah dokter yang meninggal dunia meningkat kalau dibandingkan dengan gugurnya tenaga kesehatan profesi ini per 17 Januari 2021 yaitu sebanyak 278 orang. Kemudian, dia melanjutkan, tenaga kesehatan lainnya yang tidak tertolong adalah 33 dokter gigi, 234 perawat per 15 Februari 2021, 106 bidan per 10 Februari 2021, 11 apoteker, dan 17 ahli teknologi laboratorium medis (ATLM).

"Mudah-mudahan tidak ada lagi kematian nakes," ujarnya.

photo
Reaksi tubuh setelah divaksinasi - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement