Selasa 02 Mar 2021 22:06 WIB

Demokrat Jelaskan Peran SBY dalam Pendirian Partai

Demokrat Jelaskan Peran SBY dalam Pendirian Partai

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
Tangkapan layar video Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
Foto: Tangkapan Layar
Tangkapan layar video Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA - - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra membantah pernyataan Jhoni Allen Marbun yang menyatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan pendiri partai. Padahal, gagasan pembentukan partai terjadi ketika SBY gagal menjadi wakil presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001.

"Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," ujar Herzaky lewat keterangan tertulisnya, Senin (1/3).

Baca Juga

Gagasan membentuk Partai Demokrat juga diusulkan oleh Ventje Rumangkang kepada SBY. Saat itu, Ventje disebut menyarankan SBY mendirikan partai karena masyarakat menginginkannya menjadi pemimpin nasional.

"Realitas politik tak memungkinkan (menjadi Wapres), lantaran SBY ketika itu tidak mempunyai partai. Setelah berdiskusi dengan Ibu Ani, Bapak SBY kemudian mengamini usulan Ventje," ujar Herzaky.

SBY, kata Herzaky, menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto Partai Demokrat yang akhirnya didirikan pada 9 September 2001. Tanggal tersebut dipilih karena sesuai dengan tanggal lahir SBY.

"Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang, di antara deklarator itu bahkan ada nama staf pribadi SBY. Setelah partai terbentuk, Ani Yudhoyono, istri SBY juga didapuk menjadi wakil ketua umum," ujar Herzaky.

Herzaky menegaskan, itu merupakan kenyataan sejarah yang tak dapat dipungkiri. Meski SBY disebutnya tak pernah mengeklaim bahwa dirinyalah yang mendirikan partai berlambang bintang mercy itu.

Kepengurusan Partai Demokrat saat ini mengaku heran dengan adanya pernyataan dari deklarator atau pendiri yang merasa lebih berjasa dari SBY. Padahal, publik memilih Demokrat karena ada sosok SBY di dalamnya.

Ia mencontohkan pada pemilihan umum (Pemilu) 2009, saat Partai Demokrat mendapatkan suara sebesar 20 persen. Selain itu, SBY juga memperoleh suara sebesar 61 persen.

"Realita politik menyebutkan kalau tidak ada figur SBY, orang tidak akan memilih Partai Demokrat, tidak segitu angkanya," ujar Herzaky.

Sebelumnya, mantan politikus Partai Demokrat yang dicopot dengan tidak hormat, Jhoni Allen Marbun membantah bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah berjuang di partai. Justru sebaliknya, SBY baru bergabung usai partai berlambang bintang mercy itu lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2004.

"Demi Tuhan saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," ujar Jhoni dalam keterangan videonya, Senin (1/3).

SBY, ditegaskannya juga bukan merupakan pendiri Partai Demokrat. Bahkan sebelum bergabung, ia menempatkan almarhumah istrinya, Ani Yudhoyono sebagai salah satu wakil ketua umum dalam kepengurusan saat itu.

"Pak SBY setelah mundur dari kabinet Ibu Megawati baru muncul pada acara Partai Demokrat di Hotel Kinasih di Bogor. Saat itu saya ketua panitianya, ini menegaskan SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat," ujar Jhoni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement