REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan MUI M Din Syamsuddin menyanjung tinggi Artidjo Alkostar. Menurut Din, kepergian Artidjo menjadi kehilangan besar bagi rakyat Indonesia.
Din menyebut sosok Artidjo sebagai hakim yang menjunjung tinggi nilai kebenaran. Artidjo meninggal dunia pada Ahad (28/2) siang.
"Wafatnya Artidjo Alkostar adalah kedukaan bagi banyak dari kita rakyat Indonesia pencinta kebenaran, kejujuran, dan keadilan," kata Din dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id pada Senin (1/3).
Din menilai meninggalnya Artidjo akan berdampak pada penegakan hukum. Selama ini Artidjo dikenal sebagai sosok antikorupsi. Artidjo pernah menjabat sebagai Hakim Agung sekaligus anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jabatan terakhir diembannya hingga akhir hayat.
"Kepergiannya ke rahmat Allah SWT adalah kehilangan besar bagi Bangsa Indonesia di tengah problematika penegakan hukum yang cukup serius. Ruh penegakan hukum yang sesungguhnya keadilan acapkali hilang terganti ketakadilan," ujar Din.
Baca juga : Artidjo Alkostar Sebuah Kitab Keadilan
Din bahkan memuji Artidjo layaknya Dewi Themis dalam mitologi Yunani dengan mata tertutup menegakkan timbangan yang seimbang. Artidjo akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman UII, Kampus Terpadu Universitas Indonesia (UII), Jalan Kaliurang Km. 14,5 Sleman Yogyakarta.
"Sebagai hakim Artidjo Alkostar meyakini ajaran Alquran bahwa di atas para hakim ada Ahkamul Hakimin, Allah SWT Yang Maha Adil. Selamat kembali menemui Sang Pencipta Yang Maha Adil di jannatul firdaus," ucap Din.