REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir dengan ketinggian air 20 hingga 80 sentimeter akibat limpasan Kali Ciliwung, merendam permukiman penduduk di RW 07 Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (26/2).
"Ini sudah banjir keempat pada Februari 2021. Yang paling parah pada 19-20 Februari kemarin sampai tiga meter," kata warga RW 07, Nurdin (51), di Jakarta.
Kali Ciliwung dilaporkan meluap pada Jumat pagi setelah status siaga 3 di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (25/2) malam. Menurut Nurdin, otoritas terkait telah memberikan peringatan dini waspada banjir melalui alat pengeras suara dan sirine yang terpasang di pos kantor RW 07.
"Dari malam itu sudah ada pemberitahuan melalui pos RW, ada sirine. Kita sudah dikasih tahu akan banjir," katanya.
Permukaan air tertinggi terjadi sekitar pukul 09.00 WIB setelah luapan sungai mulai merendam rumah warga mulai pukul 06.00 WIB. Sebagian warga RW 07 mengungsi ke lingkungan Gelanggang Olahraga (GOR) Otista yang berjarak sekitar 500 meter dari permukiman penduduk.
"Kalau saya bertahan di rumah aja. Ini termasuk banjir yang biasa," ujarnya.
Hingga pukul 12.00 WIB banjir di kawasan itu berangsur surut, namun menjelang sore ketinggian permukaan air masih tampak berkisar 80 sentimeter di titik terparah. Selain di wilayah Bidaracina, banjir juga merendam rumah penduduk di Kebon Pala, Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara berkisar satu meter. Pemicu banjir di kawasan itu juga dipengaruhi luapan Kali Ciliwung.
"Harus buru-buru dibenahi. Katanya dulu Gubernur mau benahi banjir. Kalau bisa Kali Ciliwung dibenahi kan janjinya Pak Gubernur," kata Nurdin.