Ahad 21 Feb 2021 23:01 WIB

Tanah Bergerak Purbalingga, MDMC akan Bangun Huntara

MDMC sudah hampir merampungkan 13 unit huntara lengkap dengan MCK

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Bencana tanah bergerak dan sebagian ditambah longsor melanda lima desa di tiga kecamatan Kabupaten Purbalingga pada Desember 2020 dan Januari 2021. (ilustrasi)
Foto: Antara/Adi Prima
Bencana tanah bergerak dan sebagian ditambah longsor melanda lima desa di tiga kecamatan Kabupaten Purbalingga pada Desember 2020 dan Januari 2021. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bencana tanah bergerak dan sebagian ditambah longsor melanda lima desa di tiga kecamatan Kabupaten Purbalingga pada Desember 2020 dan Januari 2021. Bencana ini terjadi berbeda-beda dan menimbulkan kerusakan ke rumah-rumah warga.

 

Baca Juga

Kecamatan Kaligondang, berdampak ke Desa Sidanegara sejak 12 Desember 2020, Arenan sejak 4 Januari 2021 dan Desa Slinga yang disertai longsor sejak 14 Januari 2021.  Tanah bergerak di Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, sejak 4 Desember 2020.

Lalu, tanah bergerak dan longsor di Desa Pepedan, Kecamatan Karangmoncol, sejak 5 Desember 2020. Akibatnya, 29 rumah rusak berat dengan jumlah terbanyak ada di Desa Tumanggal sebanyak 24 rumah, satu mushola dan satu bangunan PAUD turut terdampak.

Sebanyak 799 jiwa warga terdampak dengan jumlah terbanyak ada di Desa Tumanggal 672 jiwa. Untuk itu, MDMC Purbalingga bertindak mendirikan pos koordinasi di Kantor PDM Purbalingga dan mendampingi warga terdampak di lima titik lokasi bencana tersebut.

Ketua MDMC Purbalingga, Suprapto mengatakan, mereka mulai turun ke lokasi bencana di Desa Tumanggal sejak awal bencana 4 Desember 2020 membantu warga terdampak. Kemudian, pada 8 Desember 2020 mendirikan pos koordinasi di Kantor PDM Purbalingga.

"Hingga saat ini, kami masih mendampingi warga Desa Tumanggal," kata Suprapto, Jumat (19/2).

Kemudian, melaksanakan pelayanan seperti distribusi bantuan logistik, pemeriksaan kesehatan, pendampingan psikososial, pendampingan UMKM, sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat, membentuk jamaah tangguh bencana dan pendirian hunian sementara.

Pemeriksaan kesehatan melibatkan tenaga medis dari RS PKU Muhammadiyah Purbalingga dan sudah memberi layanan kepada 672 warga. Pendampingan psikososial melayani 25 anak, pendampingan UMKM ke 45 orang dan pendampingan spiritual kepada 45 orang.

Selain itu, ada 9 KK (66 jiwa) membangun huntara secara mandiri. MDMC Purbalingga didukung penuh Lazismu setempat saat ini sudah hampir merampungkan pembangunan huntara sebanyak 13 unit beserta fasilitas MCK berlokasi di Desa Tumanggal.

"Dikerjakan bergotong royong bersama warga terdampak. Huntara di Tumanggal saat ini sudah proses finishing pengecatan merapikan bagian-bagian yang masih belum selesai. Rencananya, huntara ini akan kami resmikan 28 Februari 2021 nanti," ujar Suprapto.

Jangka panjang, MDMC Purbalingga berencana membangun empat huntara di Sidanegara, lima unit di Pagerandong, dua unit di Arenan dan tiga unit di Slinga. Serta, membentuk kelompok pengajian dan terus melaksanakan program bina UMKM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement