Jumat 19 Feb 2021 16:21 WIB

Relokasi Warga Terdampak Longsor Garut Tunggu Kajian Geologi

PVMBG rencananya baru akan melakukan kajian geologi pada pekan ini.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga menunjukan lokasi tebing yang longsor di Desa Karyamekar, Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (14/2/2021). Hujan deras mengakibatkan tebing sepanjang 500 meter longsor hingga menimbun area persawahan milik warga seluas tiga hektare dan sebanyak sembilan rumah terdampak serta 42 rumah lainnya terancam.
Foto:

Camat Cilawu, Mekarwati mengatakan, longsoran tanah masih terjadi di wilayah itu. Akibatnya, jumlah rumah terdampak juga terus bertambah.

"Semalem masih ada longsoran. Jadi kemungkinan ke depan masih akan terus terjadi," kata dia.

Ia menyebutkan, berdasarkan data hingga Kamis, jumlah pengungsi akibat kejadian itu bertambah menjadi 76 KK atau 253 jiwa. Lantaran pergerakan tanah terus terjadi, pengungsi di perkirakan masih akan bertambah ke depannya.

Mekarwati mengatakan, sebanyak 16 rumah mengalami kerusakan sehingga tak bisa lagi untuk ditempati. Sementara puluhan rumah lainnya statusnya terancam karena jaraknya dekat dengan longsoran.

Menurut dia, ratusan warga yang terdampak itu sudah sepakat untuk direlokasi. "Kita masih menunggu kajian teknis dari PVMBG, tapi sampai sekarang belum ada. Rencananya minggu-minggu ini," kata dia.

Ia memperkirakan, total kerugian akibat kejadian bencana itu mencapai Rp 7,6 miliar. Namun, ia bersyukur tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Ihwal kondisi warga di pengungsian, Mekarwati mengatakan, warga masih butuh terus dipasok bantuan. Namun, untuk kebutuhan makanan sehari-hari masih tercukupi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement