REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) saat ini masih melakukan konsolidasi nasional dengan pengurus-pengurus di semua wilayah. Meski begitu, PAN mengaku memiliki kader-kader yang siap ditunjuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta nanti.
"Terutama di DKI, ada Eko Patrio (Ketua DPW PAN DKI), Bima Arya (Wali Kota Bogor), Desy Ratnasari (anggota Komisi X DPR), Zita Anjani (Wakil Ketua DPRD DKI), Pasha Ungu (mantan wakil walikota Palu)," ujar Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay saat dihubungi, Jumat (19/2).
Nama-nama tersebut, kata Saleh, dinilai sudah terbukti berhasil dan menunjukkan kerjanya sebagai politisi. Jika ikut berkontestasi di Jakarta nanti, diyakini akan sangat mewarnai jalannya pemilihan gubernur dan jika terpilih akan memberikan konstribusi dalam membangun ibu kota negara itu.
"Kami yakin kader-kader PAN tersebut sudah memiliki pengalaman yang cukup, mereka maju bukan hanya sekedar maju. Kalau diminta maju, pastinya sudah punya tekad membawa perubahan," ujar Saleh.
Sebelumnya, Badan Pemilihan Umum (Bapillu) DPP Partai Demokrat telah menyiapkan sembilan kader yang digadang akan maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Mereka adalah kader yang dinilai berpengalaman di tingkat eksekutif dan legislatif.
Dari tingkat legislatif, ada tiga kader yang disiapkan oleh Bapillu Demokrat. Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta Santoso, serta anggota Komisi III DPR Hinca Panjaitan dan Didik Mukrianto.
"Selanjutnya, juga ada tiga kader yang berpengalaman di eksekutif yaitu M. Ridho Ficardo (Mantan Gubernur Lampung), Emil Elistianto Dardak (Wagub Jatim), dan Cellica Nurrachadiana," ujar Deputi Bapillu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
Tiga kader lainnya dinilai telah berpengalaman di tingkat eksekutif dan juga legislatif. Mereka adalah Anwar Hafid (mantan Bupati dan saat ini anggota Komisi II DPR), Dede Yusuf Macan Effendi (mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, saat ini Wakil Ketua Komisi X DPR), dan Iti Octavia Jayabaya (mantan anggota DPR, saat ini Bupati Lebak).
"Dengan modal 10 kursi di DPRD DKI, tentu menjadi modal yang cukup bagi PD untuk membangun komunikasi politik dengan parpol untuk membangun koalisi," ujar Kamhar.