REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku heran kegiatannya yang dilakukan di villa pribadi kawasan puncak Cisarua berujung viral lantaran dapat teguran dari Satgas Covid-19 setempat. Peristiwa itu bermula saat ia bertolak menuju villa di daerah Cisarua, Bogor, tepatnya di Kampung Baru Sireum, RT 03 RW 06, Desa Cibereum, sebagai lokasi kumpul-kumpul keluarga.
“Pada tanggal 3 Februari 2021 itu, saya melakukan kegiatan seperti biasa dari pagi hingga sore hari," kata Pepen, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Selasa (16/2).
Pada hari itu, Pepen memang tengah berulang tahun ke-57. Setelah melakukan agenda kedinasan sebagai wali kota, dia memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Lalu, di sela kumpul-kumpul keluarga itu, rupanya ada sejumlah tamu tak diundang datang. Mereka kebanyakan adalah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
“Bapak juga heran, kok ini apa, ada apa. Tetapi ya namanya mungkin kepala daerah, ini lah kita yang benar. Tidak mungkin lah (buat acara kerumunan) buat apa sih, pada akhirnya juga kebenaran yang bicara,” tutur dia.
Banyaknya tamu yang hadir itu, ditafsirkan berbeda oleh warga setempat. Mereka mengira di villa itu tengah melakukan sebuah acara.
Dia pun lantas mengakui, telah didatangi Camat Cisarua Deni Humaidi bersama Kapolsek dan Danramil. “Kalau tidak salah dilaporkan katanya ada kegiatan-kegitan bergerumul, semua pakai standard kok, kalau antigen kan di sini di depan sudah ada, bapak kan juga tiga hari sekali,” terangnya.
Adapun, setelah bertemu dengan Satgas Covid-19 dia pun melakukan diskusi dengan Camat Cisarua, Danramil dan Polsek. Dan kemudian acara pun selesai dengan tertib. Politisi Partai Golkar ini juga mengaku, heran mengapa diberitakan heboh hingga viral seperti yang terjadi saat ini.
“Bapak yang terima, bapak yang diskusi, dijelasin sama camat, dijelasin sama danramil, ya sudah pak memang kita tidak melakukan apa-apa. Selesai sudah tidak ada apa-apa, makannya kok diberitakannya sampai seperti itu,” tutur dia.