REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mulai Senin, 15 Februari 2021 PT KAI menghadirkan layanan GeNose Test di Stasiun Bandung. Sebelumnya, layanan ini hanya tersedia di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta. GeNose C19 adalah alat screening Covid-19 inovasi dari Universitas Gadjah Mada yang memiliki keunggulan yaitu murah, cepat, dan akurat.
"Pengguna layanan GeNose sampai Senin, jam 17.30 sebanyak 431 dan rapid antigen 87," ujar Manager Humasda Daop 2 Bandung, Kuswardoyo, Selasa (16/2).
Kuswardoyo mengatakan, penambahan pelayanan pemeriksaan GeNose C19 ini merupakan hasil sinergi BUMN antara KAI dan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya Rajawali Nusindo dan Universitas Gadjah Mada. "Ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan yang kami berikan bagi pengguna jasa KA dalam rangka pemenuhan persyaratan perjalanan kereta api," katanya.
Hal ini pun, dilakukan menindaklanjuti SE Kemenhub No 20 Tahun 2021 terkait syarat bagi penguna jasa Kereta Api Jarak Jauh yang diwajibkan menunjukkan surat keterangan GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR dengan hasil Negative.
Kuswardoyo mengatakan, surat keterangan negatif GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan. Khusus untuk keberangkatan selama libur panjang atau libur keagamaan, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum jam keberangkatan.
Menurutnya, syarat untuk dapat melakukan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun adalah calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA Jarak Jauh yang sudah lunas. Kemudian, selama 30 menit sebelum melaksanakan pemeriksaan, calon penumpang dilarang merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19.
Pada saat pelaksanaan, kata dia, calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan. "Tarif yang dikenakan untk memperoleh layanan GeNose ini sebesar Rp 20 ribu," katanya.
PT KAI akan selalu memastikan bahwa yang dapat melakukan perjalanan menggunakan KA adalah pengguna jasa yang dalam kondisi sehat dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan pemerintah.
"Penyediaan layanan ini juga merupakan perwujudan dari dukungan KAI Daop 2 bangga buatan Indonesia,” kata Kuswardoyo.