Senin 15 Feb 2021 18:32 WIB

Sebagian Alumni Merasa Tercoreng oleh GAR ITB

Kappak ITB mengakui telat merespons tuduhan GAR ITB terhadap Din Syamsuddin.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan, Rossi Handayani/ Red: Andri Saubani
Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR-ITB) atas Din Syamsuddin terkait radikalisme disebut telah mencoreng para alumni ITB. Hal ini disampaikan oleh Presidium Keluarga Alumni ITB Penegak Pancasila dan Anti Komunis (Kappak) Angkatan 73, Budi Rijanto.

"Kita terpanggil untuk melakukan klarifikasi, GAR bukan alumni ITB secara keseluruhan. Kita sebagai alumni merasa tercoreng," kata Budi pada Senin (15/2).

Baca Juga

Budi mengakui pernyataan yang disampaikan oleh Alumni ITB Kappak terlambat. Namun dia mengatakan, lewat pernyataan yang disampaikan perihal sikap terhadap GAR, Kappak ingin mencoba meredam suasana yang tengah bergejolak perihal tuduhan radikalisme terhadap Din.

"Kita ingin meredam dengan melakukan klarifikasi. Ibaratnya kalau ada luka kita tutup dulu dengan P3K, nanti kita analisa lagi," ucap Budi.

Budi Rijanto mengatakan, sejak awal GAR ITB memang menolak pemilihan Din Syamsuddin sebagai anggota WMA ITB. Namun, laporan dan tuduhan yang ditujukkan GAR ITB terhadap Din dinilainya intoleran dan melakukan framing radikal belaka.

"Sebagai alumni dari sebuah PT yang mengedepankan kemerdekaan berpikir, sikap dan tindakan itu harus dibersihkan dari para alumni ITB," ujar Budi.

Pihaknya menuntut agar nama-nama yang tercantum dalam surat laporan terhadap Din Syamsuddin, melakukan evaluasi. Khususnya, klarifikasi apakah mereka pihak yang bertanggung jawab secara kolektif atau tidak.

"Bagi alumni yang merasa dirugikan namanya, kami juga menyarankan agar segera menyampaikan tuntutan yang perlu ke IA ITB Jakarta," ungkap dia.

Kappak, ia sebut juga akan meminta rektorat dan senat ITB untuk menindak jika ada dosen yang terlibat sebagai anggota GAR ITB. Selain dari meminta penolakan pertanggungjawaban secara kelembagaan.

"Kappak mengajak seluruh alumni ITB agar tetap mengedepankan sikap kreatif dan kritis secara proporsional," tambah dia.

Tak hanya itu, Kappakjuga menuntut IA ITB untuk bertindak sebagai mediator agar polemik bisa terhenti. Sehingga, ke depan ia harapkan tidak ada konflik antar kelompok alumni ITB dengan pihak eksternal.

Sebelumnya, alumni ITB yang tergabung dalam GAR ITB menuntut agar Din dikeluarkan sebagai anggota MWA ITB dari unsur masyarakat. Ada sepuluh poin yang disampaikan GAR ITB saat itu. Salah satu poinnya, menyebut Din radikal.

Setelah GAR ITB bersurat ke KASN dan Kemendikbud, alumni ITB terpecah dan menghasilkan alumni yang mendukung Din. Mereka adalah Keluarga Alumni Penegak Pancasila Anti Komunis (Kappak).

photo
Deretan kasus pelaporan ke polisi terhadap Permadi Arya alias Abu Janda (ilustrasi) - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement