Senin 15 Feb 2021 13:57 WIB

Ade Yasin Yakin 19 Pompa Cegah Banjir Tahunan di Bojongkulur

Bojongkulur, Gunungputri berada di antara Sungai Cileungsi dan Cikeas.

Petugas melakukan evakuasi korban bencana tanah longsor di Ruko Kampung Bambu Hitam RT/RW 002/009 Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Rabu (1/1).
Foto: Dok Istimewa
Petugas melakukan evakuasi korban bencana tanah longsor di Ruko Kampung Bambu Hitam RT/RW 002/009 Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Rabu (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Bupati Bogor, Ade Yasin meyakini pemasangan 19 pompa air di Bojongkulur, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, efektif dalam menangani banjir tahunan di wilayah tersebut.

"Tahun 2020 kemarin di sini banjir besar, tapi tahun ini sudah kita antisipasi. Kita lakukan mitigasi dengan membangun 19 pompa air. Alhamdulillah masyarakat sendiri yang bilang kepada saya tertolong sekali dengan adanya pompa air," kata Ade, Senin (15/2).

Ia menyebutkan, pompa yang dipasang pada akhir tahun 2020 itu berhasil meminimalisasi banjir secara signifikan di Perumahan Villa Mahkota Pesona dan Villa Nusa Indah. "Yang biasanya banjir besar dengan lumpur yang banyak, sekarang ini banjir hanya semata kaki dan cepat surut,” ujar dia.

Ade Yasin mengatakan pemasangan mesin pompa berkapasitas 100 liter per detik itu dilakukan untuk menyelamatkan 7.600 keluarga yang kerap menjadi korban banjir di Bojongkulur. Pasalnya, banjir kerap terjadi lantaran posisi kawasan yang diapit antara Sungai Cileungsi dan Cikeas.

Penanganan banjir di wilayah timur Kabupaten Bogor itu merupakan salah satu dari wujud program utama Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Ade Yasin-Iwan Setiawan bernama Pancakarsa, khususnya Karsa Bogor Membangun. Menurutnya, tahun ini pemasangan pompa di titik rawan banjir akan kembali dilanjutkan bersamaan dengan program Normalisasi Sungai Cileungsi.

Sementara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Soebiantoro mengatakan bahwa belasan pompa air itu difungsikan ketika air sungai meluap, sehingga mempercepat pengeringan banjir dan meminimalisasi endapan lumpur.

“Sumber pembiayaan berasal dari APBD Kabupaten Bogor tahun 2020 dengan total pagu Rp 3,8 miliar," kata pria yang akrab disapa Bibin itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement