REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah saat ini tengah fokus menyelesaikan program vaksinasi terhadap kelompok prioritas yakni tenaga kesehatan, termasuk juga tenaga kesehatan dengan usia lebih dari 60 tahun atau kelompok lanjut usia (lansia). Tahapan berikutnya, pemerintah akan melanjutkan vaksinasi kepada petugas publik.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut PT Bio Farma (Persero) akan mulai memproduksi vaksin Sinovac. Vaksin produksi Bio Farma ini nantinya akan digunakan untuk vaksinasi bagi petugas publik.
“Dengan demikian, Indonesia dapat memiliki suplai vaksin secara mandiri dan siap menjalankan program vaksinasi kepada pelayan publik setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan selesai diselenggarakan,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.
Lebih lanjut, dalam kesempatan ini, Wiku juga menjelaskan terkait pelaksanaan vaksinasi bagi lansia. Pada 5 Februari, BPOM telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) vaksin Coronavac untuk usia 60 tahun ke atas. Vaksinasi kepada lansia ini diberikan dua dosis dengan selang waktu 28 hari.
BPOM menilai kelompok usia lanjut perlu masuk dalam kelompok prioritas penerima vaksin mengingat tingginya angka kematian akibat Covid-19 pada kelompok ini. Karena itu, BPOM terus mengikuti perkembangan uji klinis pada lansia yang dilaksanakan di Brasil dan China, serta berkomunikasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan data keamanan dan khasiat mengenai penggunaan vaksin untuk lansia.
Baca juga : Anies Pamer Capaian Cipinang Melayu Kini Bebas dari Banjir
Pada akhir Januari 2021, uji klinis fase 2 dan fase 3 di Brasil pada kelompok usia 60 tahun ke atas telah mencapai jumlah subjek yang memadai dan diserahkan ke BPOM untuk dievaluasi. Keputusan BPOM menerbitkan EUA vaksin Coronavac untuk lanjut usia ini dilakukan setelah adanya evaluasi bersama Komite Nasional Penilai obat dan para ahli di bidang vaksin ITAGI, dokter spesialis alergi, serta dokter spesialis geriatri.