Penjelasan:

Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono memastikan uang itu hanya ulah dari orang yang iseng saja.

Bank Indonesia, menurut Erwin, akan menginvestigasi video yang menampilkan uang rupiah tersebut. Investigasi itu bertujuan untuk mencegah presepsi keliru terkait peredaran uang tersebut. 

Erwin mengatakan BI dan pemerintah memang memiliki rencana redenominasi rupiah. Namun untuk menjalankannya akan sangat ditentukan dengan kondisi sosial, politik, dan ekonomi.

"Plesetan atau bahkan hasutan seperti dalam contoh Instagram tadi itu bisa terjadi dalam skala yang luas, sehingga kondisi sosial, politik dan ekonomi yang stabil menjadi sangat penting dalam implementasi redenominasi," jelas Erwin.

Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia telah mewacanakan redenominasi terhadap rupiah. Rencana tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategi Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.

Namun, rencana itu belum final dan masih dalam pembahasan di DPR.

Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang tanpa mengubah nilai tukarnya. Teknisnya bisa dengan penghilangan angka nol di belakangnya. Redenominasi ini bukan merupakan pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang atau sanering.

Kesimpulan: Informasi dan narasi uang redenominasi bergambar Jokowi tidak bisa dibuktikan kebenarannya dan sudah diklarifikasi BI sebagai otoritas yang memiliki wewenang mencetak uang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika