REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir menggenangi pemukiman warga di Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur, hingga Senin (8/2) siang dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter, bahkan ada yang mencapai atap rumah sebagian warga. Petugas Satgas musim penghujan UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta, Joko Suyatno menyebutkan, ada empat Rukun Warga (RW) yang terdampak banjir Kelurahan Cililitan.
"Ada 4 RW yang terdampak, yakni RW 06, 07, 05 dan RW 15," kata Joko.
Ia menyebutkan, lokasi terparah banjir berada di RW 6, ketinggian air mencapai atap rumah wargaatau sekitar 250 sentimeter (cm). Akibat banjir tersebut sebanyak 20 warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Ada yang memilih mengungsi di rumah sanak saudaranya yang tidak tergenang air. "Tim UPK Badan Air DLH membantu mengevakuasi warga. Ada seorang warga yang sedang menjalani karantina mandiri di tengah sergapan banjir," ujar Joko.
Joko menyebutkan, penyebab banjir karena limpasan Sungai Ciliwung imbas dari meningkatnya status tinggi muka air di Bendung Katulampa Bogor, yang berstatus Waspada atau Siaga III.
Selain itu, banjir juga disebabkan oleh curah hujan yang tinggi baik di kawasan Puncak, Bogor dan DKI Jakarta. "Air terpantau mulai naik dari pukul 05.50 WIB," kata Joko.
Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Jakarta diguyur hujan disertai petir dan angin kencang sepanjang Senin (8/2).
Berdasarkan catatan Kelurahan Cililitan, akibat banjir sebanyak744 kepala keluarga (KK) terdampak. Namun tidak banyak warga yang mengungsi, hanya 26 orang.
Rincian warga yang mengungsi di Masjid Alwi RW 05 sebanyak 15 orang, di RPTRA Cililitan RW 06 sebanyak 4 orang dan STBA Pertiwi RW 07 sebanyak 7 orang.