Senin 08 Feb 2021 05:57 WIB

Memahami Hakikat Ajal

Lafaz ajal sendiri disebutkan lebih dari 30 kali dengan berbagai derivasi.

hakikat ajal (ilustrasi)
Foto:

Secara khusus, kata umat—berlaku umum pada seluruh kumpulan manusia sejak dulu hingga masa yang akan datang bahwa manusia seluruhnya kelak menemui batas akhir dari hidupnya dan mempertanggungjawabkan semua amalnya.

Selaras dengan ajal, ada hadits yang bisa menjadi pengingat kita soal batas waktu atau akhir dari fase kehidupan ini. Dari Abdullah, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat garis segi empat dan beliau membuat garis di tengahnya keluar darinya. Beliau membuat garis-garis kecil kepada garis yang ada di tengah ini dari sampingnya yang berada di tengah.

Beliau bersabda, ”Ini manusia, dan ini ajal yang mengelilinginya, atau telah mengelilinginya. Yang keluar ini adalah angan-angannya. Dan garis-garis kecil ini adalah musibah-musibah. Jika ini luput darinya, ini pasti mengenainya. Jika ini luput darinya, ini pasti mengenainya.” [HR Bukhari, no. 5.938]. 

Hadits tersebut mengisyaratkan bahwa setiap hidup manusia sudah satu paket dengan aneka ujian, cobaan, musibah, termasuk ajal yang akan mengelilinginya, kapan dan di mana pun ia berada. Adapun hadits lain yang mengingatkan kita tentang batas waktu usia, dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun. Dan sangat sedikit di antara mereka yang melewati itu.” [HR Ibnu Majah, no. 4.236; Tirmidzi, no. 3.550. Lihat Ash Shahihah, no. 757].

Kedua hadits di atas menjadi pengingat agar manusia senantiasa sadar dan bersemangat mempersiapkan pertemuan spesial dengan-Nya di akhirat kelak. Pertemuan spesial yang harus cukup amal dan bekal. So, selamat menabung amal dan berbekal, semoga kebaikan menjadi penutup dari akhir batas usia kita di dunia, Aamiin….

*Penulis Buku, Dosen 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement