Sabtu 06 Feb 2021 05:50 WIB

Belum Yakin dengan Genose? Simak Ini

Alat tersebut dapat melakukan screening dengan mendeteksi pola napas. 

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Petugas memeriksa kantong napas milik calon penumpang kereta api saat tes Covid-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa kantong napas milik calon penumpang kereta api saat tes Covid-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alat screening Gadjah Mada Electric Nose Covid-19 atau Genose C19 mulai diterapkan kemarin (5/2) di Stasiun Pasar Senen dan Tugu Yogyakarta. Jika belum yakin dengan efektivitas alat tersebut, peneliti Genose dr Dian K Nurputra mengungkapkan, alat tersebut dapat melakukan screening dengan mendeteksi pola napas. 

"Kalau uji swab itu kan yang diambil partikel virusnya, ini (menggunakan Genose) yang diambil hasil metabolisme virusnya. Jadi bisa diketahui dari polanya yang tercampur di napas kita," kata Dian dalam diskusi virtual melalui Instagram Live Kemenhub, awal pekan ini.  

Dian mengatakan, sebelum mendapatkan izin edar dan digunakan secara umum, Genose sudah melalui tiga tahap pengujian dalam kurun waktu sekitar satu tahun. Pengujian pada tahap pertama, lanjut Dian, dilakukan di ruang isolasi. 

"Pertama kali, kita membuat pola nafasnya. Kita PCR test semua pasien, begitu positif kita ambil sampel napasnya. Oh, kalau Covid-19 pola nafasnya seperti ini dan dilatih ke otak Genose," ujar Dian. 

Dalam uji klinis tahap pertama, Dian mengatakan dilakukan terhadap 80 pasien. Lalu pada tahap kedua dilakukan terhadap dua ribu pasien yang masih terduga Covid-19. Dalam pengujian tahap kedua, Dian menuturkan, tidak langsung lulus begitu saja. 

"Saat uji klinis tahap kedua selesai, kita pakai databasenya lalu diperkuat kepada otak Genose," ujar Dian. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement