Berdasarkan keterangan saksi, sejumlah warga setempat pada awalnya mencium bau terbakar. Namun ketika dilihat, api sudah membesar menimbulkan asap tebal yang membumbung tinggi dari salah satu peternakan. Tidak lama berselang kobaran api terus membesar dan menjalar hingga melahap peternakan tersebut, sehingga terjadi kebakaran.
"Kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Sedangkan kerugian materi diperkirakan kurang lebih Rp 150 juta," kata dia.
Wawan mengimbau, kepada masyarakat untuk melakukan berbagai langkah guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan peternakan, dengan menjauhkan benda-benda mudah terbakar di dekat pemanas ayam. Tak hanya itu, jaringan listrik harus diperhatikan apa benar-benar aman serta jauh dari resiko korsleting, hal itu dilakukan guna mengantisipasi dan menghindari terjadinya ancaman kebakaran.
Masyarakat juga diminta menyiapkan kantong-kantong atau sumber air dan drafting point sebagai kesiapsiagaan apabila terjadi kebakaran. Terakhir, masyarakat juga diminta mesti memiliki alat proteksi kebakaran seperti Apar dan hydrant.
“Selain itu, setiap rumah atau bangunan wajib memiliki alat proteksi kebakaran seperti Apar (Alat Pemadam Ringan) dan hydrant, sebagai langkah awal penanganan terjadinya kebakaran,” ujar Wawan.