Jumat 05 Feb 2021 13:03 WIB

Jokowi dan PM Malaysia Bahas Isu Rohingya dan Kudeta Myanmar

Presiden Jokowi dan PM Malaysia Tan Sri Muhyidin Yassin menggelar pertemuan bilateral

Rep: Dessy Suciati Saputri  / Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo.
Foto:

 

Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Jumat pagi. Presiden Jokowi menyambut kunjungan PM Malaysia di Istana Merdeka, yang disiarkan secara langsung melalui saluran Youtube Sekretariat Presiden. 

PM Malaysia tiba di Istana Merdeka disambut dengan penampilan kesenian tarian tradisional. Pertemuan bilateral juga digelar dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Baik Presiden Jokowi maupun PM Malaysia tampak mengenakan masker dalam pertemuan ini.

Upacara penyambutan resmi di halaman Istana Jakarta dimulai dengan mengumandangkan lagu kebangsaan masing-masing negara diiringi penembakan kehormatan menggunakan meriam. Kedua pemimpin negara kemudian melakukan inspeksi pasukan dan pengenalan delegasi dari masing-masing negara. Acara kemudian dilanjutkan foto bersama dan penandatanganan buku tamu di ruang kredencial Istana Merdeka.

Sebelum memulai pertemuan yang juga diikuti dengan sejumlah menteri, Presiden Jokowi dan PM Malaysia terlebih dahulu melakukan pertemuan empat mata di veranda Istana Merdeka. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pertemuan tertutup. Hingga berita ini diturunkan, pertemuan Presiden Jokowi dan PM Muhyiddin Yassin masih berlangsung.

Dalam pertemuan bilateral ini sejumlah hal akan dibahas di antaranya yakni kerjasama ekonomi, keamanan regional, serta upaya penanganan pandemi Covid-19 di kedua negara. Beberapa isu bilateral yang akan diangkat oleh Indonesia dalam pertemuan ini seperti perlindungan WNI di Malaysia, kerjasama ekonomi dan perdagangan, masalah perbatasan, dan pengaturan travel agreement.

Kunjungan resmi PM Malaysia ke Indonesia ini berlangsung selama dua hari yakni 4-5 Februari. Kunjungan luar negeri ini merupakan kunjungan pertamanya sejak menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Maret 2020 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement