REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melantik Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang baru yakni Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi menggantikan Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito yang telah memasuki masa purna tugas, Kamis (4/2). Budi mengharapkan, Kepala Basaranas yang baru dapat mempertahankan kinerja yang sudah ada.
“Di bawah kepemimpinan Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi dapat mempertahankan dan juga semakin meningkatkan kinerja Basarnas,” kata Budi, Kamis (4/2).
Budi juga mengharapkan, Basarnas dapat semakin meningkatkan koordinasi dalam melakukan tugas-tugasnya. Khususnya, koordinasi dengan dengan para pemangku kepentingan. “Semoga amanah dan tanggung jawab yang dipercayakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk melayani masyarakat,” ujar Budi.
Budi menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Bagus Puruhito atas pengabdian dan dedikasinya selama menjabat sebagai Kepala Basarnas sejak Januari 2019. Semasa kepemimpinannya, Bagus sudah melakukan upaya pencarian dan pertolongan pada sejumlah musibah yang terjadi di Indonesia diantaranya jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 172 di Kepulauan Seribu, bencana tanah longsor terjadi di Sumedang, bencana banjir di Kalimantan Selatan,dan gempa bumi di Mamuju dan Majene.
“Penanganan beberapa operasi SAR berskala besar dengan baik dalam kurun waktu yang bersamaan membuktikan bahwa Pak Bagus memiliki kapasitas kepemimpinan yang andal dan tangguh,” ungkap Budi.
Budi menilai, tugas dan tanggung jawab Basarnas sangat besar dan tidak mudah yaitu menangani hal kedaruratan pencarian dan pertolongan pada kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia. Terlebih keaadaan tersebut tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
“Karena itu, Basarnas harus selalu siap siaga 24 jam dengan response time yang cepat, tepat dan aman. Karena dalam kondisi tersebut, semakin cepat tiba di lokasi bencana/kecelakaan, maka kemungkinan menyelamatkan jiwa korban akan semakin besar” kata Budi.