Menurut dia perkembangan data Covid-19 di Boyolali pada Senin (1/2) itu, jumlah akumulasi konfirmasi positif ada sejumlah 4.653 kasus. Sedangkan, pasien dirawat ada 293 kasus, melaksanakan isolasi mandiri 543 kasus, dinyatakan sembuh 3.691 kasus dan meninggal dunia 126 kasus. Jika dihitung skoring IKM Boyolali di angka 1,8 atau masuk zona risiko tinggi atau zona merah.
Ia mengatakan Boyolali masuk zona merah karena dipengaruhi banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Bed occupancy rate (BOR) di RSUD Pandan Arang Boyolali, mencapai sekitar 90 persen.
Karena kasusnya lebih banyak yang kondisinya sakit berat, sehingga dirawat di rumah sakit. Hal ini, menjadikan skoringnya turun cukup besar sehingga menjadikan Boyolali zona merah.
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat tetap melaksanakan protokol 3 M yang sekarang sudah ditambah menjadi 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Masyarakat diajak bekerja sama mentaati aturan demi menekan angka Covid-19 di Boyolali.
"Jangan sampai masa PPKM ini, justru melakukan bepergian jauh ke luar kota, dan justru menimbulkan kerumunan yang berpotensi penularan Covid-19," ujar Ratri.