Kamis 12 Nov 2020 09:09 WIB

Pasien Sembuh Terus Bertambah, Boyolali Masuk Zona Oranye

Boyolali terus melakukan tes usap kepada warga yang kontak erat pasien Covid-19

Sejumlah warga lereng Gunung Merapi mengikuti cara cuci tangan yang benar saat edukasi protokol kesehatan di Tempat Pengungsian Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020). Edukasi dengan mengajarkan cara mencuci tangan, menggunakan cairan antiseptik dan memakai masker tersebut sebagai usaha penguatan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian Merapi di tengah pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah warga lereng Gunung Merapi mengikuti cara cuci tangan yang benar saat edukasi protokol kesehatan di Tempat Pengungsian Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020). Edukasi dengan mengajarkan cara mencuci tangan, menggunakan cairan antiseptik dan memakai masker tersebut sebagai usaha penguatan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian Merapi di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan, jumlah pasien sembuh terus bertambah. Kepala Dinkes Boyolali dr Ratri S Survivalina menjelaskan, total ada 1.019 kasus sembuh. 

Menurut Ratri, terdapat penambahan sembilan kasus sembuh pada Kamis (12/11). Kesembuhan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan evaluasi tes usap yang dinyatakan negatif. Tingginya tingkat kesembuhan juga membuat Boyolali berada pada zona oranye (sedang) setelah sebelumnya masuk ke zona merah.

Ia menjelaskan, sembilan pasien sembuh Covid-19 tersebut antara lain pasien kasus konfirmasi positif ke-916 berinisial SRN asal Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari, pasien kasus konfirmasi positif ke-1.113 SSN asal Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo.Selain itu, pasien kasus konfirmasi positif ke-1.114 AFA asal Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, pasien ke-1.115 (MFR) asal Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, pasien ke-1.116 (TMI) asal Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, pasien ke-1.117 (HRO) asal Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, pasien ke-1.118 (NGI) asal Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, pasien ke-1.119 (BGO) asal Desa Karanggeneng, Keamatan Boyolali, dan pasien ke-1.127 (SPJ) asal Desa Klari, Kecamatan Karanggede.

Menurut dia, penambahan angka kesembuhan di Boyolali membuat persentasenya bertambah menjadi 76,6 persen dari jumlah akumulasi terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.330 kasus.

Ia menyebutkan, jumlah terkonfimasi positif Covid-19 di Boyolali hingga Kamis ini, juga ada tambahan sebanyak 14 kasus sehingga menjadi 1.330 kasus. Sebagian besar dari 14 kasus tambahan tersebut muncul karena mempunyai kontak erat dengan kasus sebelumnya.

Jumlah positif Covid-19 sebanyak 1.330 kasus tersebut dengan rincian pasien yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 120 kasus, isolasi mandiri 136 kasus, dinyatakan sembuh 1.019 kasus, dan meninggal dunia 55 kasus atau angka kematian sekitar 4,1 persen."Boyolali nilai angka penyebaran Covid-19 masuk zona sedang atau warga oranye," kata dia.

Kendati demikian, Dinkes Boyolali terus melaksanakan pemeriksaan tes usap terutama warga dari hasil skrining yang mempunyai kontak erat dengan pasien sebelumnya, untuk mencegah penyebaran penularan Covid-19 di Boyolali.Selain itu, Dinkes juga meminta warga yang melakukan aktivitas di luar rumah selalu menjaga protokol kesehatan dengan 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Jangan lupa selalu membawa hand sanitizer."Program gerakan masyarakat cara hidup sehat selalu digalakan. Hal ini, cukup efektif untuk mencegah menularan virus corona," ujar Ratri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement