REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Sukses program Keluarga Berencana (KB) dan Kependudukan menjadi salah satu prioritas program Pemkab Musi Banyuasin (Muba) di bawah pimpinan Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin. Bertempat di Gedung Sorga Desa, Desa Lumpatan II Kecamatan Sekayu, Rabu (3/2) digelar Pencanangan Gerakan Serentak (Gertak) Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) (Implant / IUD) Kabupaten Muba Tahun 2021.
Menurut Dodi Reza, pencanangan Gertak Pelayanan KB ini dimaksudkan sebagai kickoff penanganan Pengendalian Penduduk di Kabupaten Muba. Kegiatan ini menjadi prioritas Pemkab Muba selain fokus membangun infrastrukrur fisik, pendidikan dan kesehatan.
"Program KB ini bertujuan mengantisipasi terjadinya ledakan penduduk di masa mendatang. Kita perlu lakukan upaya-upaya terobosan. Banyak program telah kita laksanakan. Kita telah mewujudkan Desa Keluarga Berkualitas Adaptasi Baru di Desa Sido Rejo Kecamatan Keluang yang diresmikan secara langsung oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) pada tahun 2020 lalu.
"Inovasi lain yakni menggandeng Bidan Desa dijadikan sebagai penyuluh KB dalam bentuk kesepakatan MoU antara Dinas Kesehatan dan DPPKB Muba. Ini agar pelayanan ke masyarakat lebih masif lagi,"ujar Dodi.
Menurut dia, kerja sama ini perlu diwujudkan karena karena petugas di lapangan kurang, maka butuh bantuan bidan desa.
"Tinggal teknis administrasi, segera dipercepat karena program ini harus berjalan. Termasuk Kader Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang akan kita naikkan gajinya di tahun ini," pungkasnya.
Ketua Kadin Sumsel ini juga mengatakan, gerakan pencananagan KB ini akan menciptakan keluarga yang sehat. Keluarga yang berencana, dan keluarga yang sejahtera akan menimbulkan dampak ekonomi yang baik apabila pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan dari awal. Inilah yang melatari Pemkab Muba fokus mensukseskan program KB.
Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Muba Hj Thia Yufada Dodi Reza yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, program KB ini dalam upaya antisipasi terjadinya ledakan pertumbuhan penduduk, masuk juga dalam 10 program pokok PKK.
Oleh karena itu Pokja-pokja TP PKK bersinergi dengan pihak Dinkes dan BKKBN untuk mensosialisasikan program ini, dengan meningkatkan akseptor KB dan juga keberlanjutannya. Tentunya TP PKK akan siap mendukung dan mengawal, karena hampir seluruh kader TP PKK adalah pejuang atau akseptor KB bahkan juga seorang bidan.
"Dari sisi TP PKK pada tahun 2020 tadi kita dapat penghargaan di tingkat provinsi dua wanita inspiratif, yaitu pemanfaatan kelor dan usaha desa. Nah kedepan akan kita ajukan juga dari kader PKK, wanita inspiratif pejuang KB,"ucapnya.
Menurut laporan kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Muba, Syafaruddin jumlah Kader Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin di Kabupaten Muba sebanyak 1.141 orang. Tahun ini akan diajukan kenaikan honor gaji dari Rp 80 ribu per bulan menjadi Rp 1 juta per bulan.
"Selain itu Alhamdulillah Pak Bupati, capaian program KB Kabupaten Musi Banyuasin mengalami peningkatan 118 persen yaitu dengan jumlah 124 ribu akseptor KB".