Dalam mempersiapkan pelaksanaan vaksin ini dilakukan pendataan yang diinput ke dalam sistem. Dari situ akan tersaring siapa yang boleh dan tidak boleh mendapatkan vaksin.
"Tidak semua orang boleh divaksin. Bagi yang pernah terpapar, orang yang memiliki komorbid (penyakit penyerta), auto imun maupun tidak memenuhi syarat lainnya, tidak boleh dilakukan vaksinasi. Semuanya itu akan diketahui melalui screening," jelas orang nomor satu di Babel ini.
Terkait adanya GeNose C19 yaitu alat pendeteksi Covid-19, gubernur mengatakan saat ini pihaknya bersama Dinas Kesehatan Babel telah memesan alat tersebut. Diharapkannya alat ini akan menjadi alat pendeteksi secara nasional. Di samping mempunyai keakuratan yang tinggi alat ini dianggap relatif murah.
Kegiatan vaksinasi Covid-19 hari ini juga diharapkan Gubernur Erzaldi dapat menjadi teladan dan contoh bagi masyarakat. Untuk itu, gubernur mengajak masyarakat untuk tidak takut menerima vaksin Covid-19 karena vaksin Covid-19 ini aman dan Halal.
Ikut mendampingi gubernur dalam penyuntikan vaksin Covid-19, Direktur RSUP, Armayani; Plt. Kepala Dinas Kesehatan Babel, Andri Nurtito; dan Kalakhar BPBD Babel yang juga merupakan Sekretaris Satgas Covid-19, Mikron Antariksa.