Sabtu 30 Jan 2021 18:08 WIB

Banjir Rendam Beberapa Desa di Gorontalo Utara

Puluhan rumah warga terendam air mencapai ketinggian 70 cm.

Warga beraktivitas di rumahnya yang terendam banjir (ilustrasi)
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Warga beraktivitas di rumahnya yang terendam banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah desa di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, sejak Sabtu (30/1) pukul 15.30 Wita terendam banjir luapan air dari daerah aliran sungai (DAS) wilayah setempat. Beberapa desa yang terendam banjir tersebut, di antaranya Desa Milango, Dambalo dan Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito, serta Desa Moluo, Kecamatan Kwandang.

Kepala Desa Milango, Kecamatan Tomilito Eman Kadir menuturkan banjir tersebut diakibatkan luapan air dari daerah aliran sungai (DAS) yang ada di wilayah tersebut. Selain merendam puluhan rumah warga, banjir tersebut juga merendam lahan pertanian dan akses jalan utama.

Baca Juga

"Intensitas hujan sangat tinggi, saya memilih turun langsung ke pemukiman untuk mengimbau warga agar waspada banjir bandang, mengingat luapan air sungai disertai arus kencang masih terjadi," katanya di Gorontalo Utara, Sabtu (30/1).

Banjir di wilayah tersebut juga dipicu rusaknya tanggul pengaman yang ada di Desa Milango, sehingga air merembes ke permukiman warga begitu cepat. "Kondisi ini sudah dirasakan sejak akhir tahun 2020," ucapnya.

Hingga saat ini, pemerintah desa masih melakukan pendataan warga terdampak banjir dengan ketinggian bervariasi antara 40 sentimeter hingga 1 meter. Sementara itu, banjir juga merendam pemukiman warga di Desa Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito.

Feri Humolungo, warga Desa Jembatan Merah mengaku banjir terjadi sejak pukul 15.30 Wita. "Curah hujan sangat tinggi, luapan air sungai berarus kencang pun tak terbendung ditambah luncuran air dan material tanah dari perbukitan Dambalo," katanya.

Ketinggian air terparah di lintas Sulawesi kompleks asrama Satuan Radar 224 Kwandang. Puluhan rumah terendam banjir dengan ketinggian bervariasi mulai dari 50 sentimeter hingga sekitar satu meter.

Warga, katanya, melakukan langkah inisiatif mengatur arus lalu lintas di lintas Sulawesi. "Jalannya menikung, juga tertutup air sekitar 50 sentimeter dan mengharuskan kendaraan yang melintas berhati-hati," katanya.

Pantauan Antara, banjir juga menggenang di pemukiman warga dan areal pertanian di Dusun Simpang Tiga Desa Dambalo, serta satu unit rumah rusak sedang akibat longsor.

Belasan rumah terendam air mencapai ketinggian 70 sentimeter. "Curah hujan tinggi mengakibatkan air sungai atau DAS meluap," kata Arman, warga setempat.

Banjir merendam puluhan rumah warga, di antaranya di Desa Milango, Dambalo dan Jembatan Merah Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement