REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Jumlah pengungsi akibat gempa magnitudo 6,2 yang melanda wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, mencapai 91.003 jiwa.
"Jumlah pengungsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003, terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju yakni 58.123 orang," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendy saat mengunjungi korban gempa di Mamuju, Jumat (29/1).
Ia mengatakan untuk pengungsi di Kabupaten Kabupaten Majene sebanyak 25.737 orang, sementara Kabupaten Polman 5.343 orang.
Menurut dia, untuk data korban meninggal dunia sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.
Sementara untuk data kerusakan rumah, terbanyak di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422, terdiri atas rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang sebanyak 3.844, dan rusak berat sebanyak 2.051. Sedangkan di Kabupaten Majene, rumah rumah rusak sebanyak 5.929, terdiri dari 1.656 rusak ringan, 1.538 rusak sedang dan 2.735 rusak berat. Kabupaten Mamasa sebanyak 580 rumah rusak ringan 138 rusak sedang dan 47 rumah rusak berat.
"Diharapkan tanggal 15 Juli 2021 tidak ada lagi pengungsi sesuai target pemerintah, baik pengungsi yang rumahnya rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan, karena pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan rumah para korban gempa," katanya.
Ia menyampaikan kendala yang masih dihadapi saat ini adalah kendaraan yang digunakan untuk menyalurkan logistik bantuan ke tempat pengungsi terhambat karena medan wilayah pengunsi di beberapa daerah sulit dijangkau.
Sekprov SulbarMuhammad Idris DP mengatakan dalam penanganan bencana gempa khususnya pengelolaan tanggap darurat akan dilakukan koordinasi satgas penanggulangan bencana.
"Bangsa ini memilikj kearifan lokal yang luar biasa sebanyak 178 kelompok relawan membantu dalam menyelesaikan permasalahan awal yaitu penanganan tanggap darurat, masyarakat korban gempa," katanya.
"Gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene tidak hanya melumpuhkan aspek ekonomi, tapi panjang jalan sekitar 150 kilometer mengalami kerusakan, dan sebanyak 15.000 jiwa pengungsi terisolasi," ujarnya.
Ia berharap, pemerintah pusat membantu daerah ini agar dapat melalui bencana ini.