Jumat 29 Jan 2021 18:22 WIB

Top 5 News: Erdogan Ziarahi Sahabat Nabi, Abu Janda Bukan NU

Mutasi Lima Jabatan Bintang Tiga di TNI AD, Ini Daftarnya

 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto:

4. Dituding Masjid yang Haram, Ini Tanggapan Masjid Ayodhya    

AYODHYA – Pengurus Masjid Ayodhya menanggapi pernyataan Presiden AIMIM Asaduddin Owaisi di Bidar, Karnataka, bahwa Masjid Ayodhya yang berdiri di atas tanah seluas lima hektare sebagai masjid yang haram.

Dilansir di The Times of India, Kamis (28/1), Perwakilan Masjid Ayodhya dan pengurus Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF) Athar Hussain mengatakan, Owaisi adalah seorang politisi Hyderabadi dan pernyataannya adalah bagian dari agenda politiknya. Sehingga, menurutnya, tidak ada bagian tanah di bumi ini yang bisa diharamkan oleh Owaisi.

Dituding Masjid yang Haram, Ini Tanggapan Masjid Ayodhya. oto: Ini Penampakan Desain Masjid Ayodhya di India

“Apalagi, di masjid, di mana sholat dipersembahkan kepada Allah dan layanan kemanusiaan tidaklah haram,” ujarnya.

Menganggap Owaisi secara langsung, Hussain berkata bahwa Owaisi berasal dari daerah yang tidak menanggung perjuangan atau merasakan trauma perang pertama kemerdekaan. Dimungkinkan, kata dia, nenek moyang Owaisi tidak pernah ambil bagian dalam pemberontakan tahun 1857 melawan Inggris.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Virus Nipah Muncul di China, Berpotensi Jadi Pandemi Besar?

JAKARTA -- Belum selesai pandemi Covid-19 melanda berbagai negara di penjuru dunia, kini muncul kekhawatiran baru mengenai kemunculan virus Nipah.

 

Bahkan, The Guardian dalam laporannya dari sebuah hasil studi independen menyebut bahwa tidak ada satu pun perusahaan farmasi besar di dunia yang siap jika terjadi pandemi berikutnya.

Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah.

Jayasree K. Iyer, direktur eksekutif Access to Medicine Foundation, sebuah nirlaba yang berbasis di Belanda, menyoroti wabah virus Nipah yang terjadi di China dengan tingkat kematian hingga 75 persen dan berpotensi menjadi risiko pandemi besar berikutnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement