Jumat 29 Jan 2021 13:50 WIB

Jubir Klaim Nakes yang Divaksinasi Masih Sesuai Target

Nakes yang divaksin sudah 355 ribu orang, dan akhir Februari bisa 1,47 juta orang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi mengeklaim, capaian vaksinasi Covid-19 tahap pertama bagi petugas kesehatan (nakes) masih sesuai target, meski ada kendala dalam pelaksanaannya.

"Jadi enggak ada keterlambatan untuk mengejar target vaksinasi. Enggak ada, masih terkendali meskipun ada kendala," kata direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu di Jakarta, Jumat (29/1).

Nadia mengatakan, jumlah petugas kesehatan yang telah divaksinasi Covid-19 per Kamis (28/1) sekitar 355 ribu orang. Sedangkan target yang ingin dicapai Kemenkes dalam vaksinasi tahap pertama terhadap para tenaga kesehatan (nakes) sampai akhir Januari sekitar 500 ribu.

"Karena vaksinnya kita kirim sampai dengan Januari. Nanti Februari sekitar 900 ribu nakes," kata Nadia menambahkan.

Dengan tambahan target vaksinasi hingga 900 ribu nakes pada Februari 2021, sambung dia, petugas kesehatan yang ditargetkan dapat divaksin sampai akhir Februari sekitar 1,47 juta orang. "Kita framenya masih 1,47 juta sampai Februari. Jadi enggak ada keterlambatan untuk mengejar target vaksinasi meskipun ada kendala," kata Nadia.

Baca juga : Din Syamsuddin Ajak Masyarakat Wakaf ke Lembaga Islam

Adapun kendala yang dimaksud dalam pelaksanaan vaksinasi adalah kendala teknis yang terkait dengan pendataan dan registrasi. Misalnya, ada NIK yang tidak cocok dengan nomor telepon atau ada kendala pada saat pendaftarannya.

"Sehingga, ada juga yang kemarin sudah mendaftar, terus mereka tahunya dapat jadwal beberapa tanggal. Tapi, karena ada pembatasan dalam rangka protokol kesehatan, sehingga banyak yang jadwalnya mundur," ujar Nadia.

Untuk itu, Kemenkes menyiasati kendala tersebut dengan membuka registrasi secara manual. Padahal, kapasitas fasilitas layanan kesehatannya masih memungkinkan untuk memberikan penyuntikan pada hari tersebut," kata Nadia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement