REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mampu mengendalikan permasalahan banjir di Ibu Kota. Menurut dia, hal itu terlihat pada kondisi saat ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Seharusnya kalau melihat debitnya curah hujan yang tinggi, harusnya beberapa minggu ini di Jakarta sudah banjir, ya, sebagaimana tahun tahun sebelumnya. Alhamdulillah, sampai hari ini kita bisa mengendalikan karena berbagai upaya memberikan hasil yang cukup baik," kata Ariza di Jakarta Utara, Rabu (27/1).
Ariza menilai, keberhasilan pengendalian banjir kali ini lantaran berbagai upaya yang dilakukan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya, meningkatkan daya tampung sungai, waduk, situ, dan embung dengan melakukan pengerukan secara massal.
"Ke depan kita akan tingkatkan lagi yang sehari (pengerukan) delapan jam menjadi 16 jam. Mudah-mudahan dengan demikian kita bisa memiliki kemampuan daya tampung lebih tinggi," ujarnya.
Upaya lainnya, ia mengatakan, terobosan membuat sodetan-sodetan. Ia mengatakan, sodetan ini memungkinkan Pemprov DKI mengatur keluar-masuknya air sehingga tidak menggenangi wilayah permukiman penduduk.
Upaya selanjutnya, Ariza mengatakan, yakni membuat kolam olak atau olakan. Ia mengatakan, dengan adanya olakan ini, genangan air yang timbul akibat curah hujan tinggi akan langsung dialirkan ke laut.
"Di seluruh wilayah di mana ada genangan-genangan air di jalan kita kurangi di antaranya dengan cara membuat olakan-olakan dengan kita tampung seperti ini. Nanti disalurkan ke sungai kemudian diteruskan ke laut. Itu (upaya) yang berbeda dari sebelumnya," jelas dia.
Ariza menuturkan, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, tepatnya di bawah jalur LRT, terdapat 11 titik olakan yang sedang dibangun. Olakan di wilayah itu memiliki panjang 25 meter-35 meter, lebar tiga meter, dan kedalaman 1,5 meter.
Pembuatan olakan itu ditargetkan rampung pada akhir Maret 2021. Dia menyebut, jajaran Pemprov DKI pun akan meningkatkan jumlah olakan di seluruh wilayah Ibu Kota untuk mencegah banjir.
"Nanti juga di bawah bypass beberapa titik semua di wilayah Jakarta sudah kita mulai dalam beberapa bulan ini dengan membuat olakan-olakan seperti ini," ujarnya.