Rabu 27 Jan 2021 09:14 WIB

Vaksinasi Nakes Masih Rendah, Jokowi Akui Ada Masalah

Vaksinasi Covid-19 nakes dinilai masih rendah.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada tenaga kesehatan , di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran menjalani vaksinasi COVID-19 secara bertahap dan ditargetkan selesai pada dua hingga tiga pekan ke depan
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada tenaga kesehatan , di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran menjalani vaksinasi COVID-19 secara bertahap dan ditargetkan selesai pada dua hingga tiga pekan ke depan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Realisasi penyuntikan vaksinasi Covid-19 terhadap penerima prioritas, yakni tenaga kesehatan dinilai masih rendah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyebut, rendahnya penyuntikan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan ini disebabkan karena adanya masalah dalam manajemen lapangan.

Karena itu, ia telah menginstruksikan agar permasalahan ini segera diperbaiki. “Ini kan memang baru awal-awal, vaksinasi ini awal-awal. Dimulai dari tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat, biasa di awal itu ada manajemen lapangan yang perlu diperbaiki,” ujar Jokowi usai mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (27/1).

Jokowi menyebut, vaksinasi baru dapat dilakukan terhadap sekitar 250 ribu tenaga kesehatan. Namun demikian, dalam dua hari terakhir ini, ia menyebut, jumlah tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin sudah melonjak tajam.

“Jadi sehari bisa 50 ribu,” kata dia.

Pemerintah pun berharap target yang telah ditetapkan sebelumnya dapat terlaksana dengan baik. Sebab, Indonesia memiliki sekitar 30 ribu vaksinator di sekitar 10 ribu puskesmas dan juga tiga ribu rumah sakit.

Baca juga : Persamaan Ambroncius Projamin, Koster, dan Raffi Ahmad

Jokowi berharap, setidaknya vaksinasi dapat dilakukan terhadap sekitar 900 hingga satu juta orang dalam sehari.

“Ini target. Tapi, memang itu perlu waktu, perlu manajemen lapangan yang baik dan ini yang selalu saya sampaikan kepada Menteri Kesehatan,” kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement