REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Sri Purnomo, masih melaksanakan isolasi mandiri usai dinyatakan positif Covid-19. Meski begitu, secara virtual Sri tetap memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPB Kabupaten Sleman 2022.
Musrenbang dihadiri kepala SKPD, penewu, dan lurah di Kabupaten Sleman. Dalam sambutannya, Sri mengatakan, agenda ini dapat dijadikan sarana berkoordinasi dan berbagi peran menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Kabupaten Sleman.
Lalu, bisa jadi sarana memberikan saran dan masukan yang sangat berarti dalam penyusunan RKPD Kabupaten Sleman 2022. Ia bersyukur, agenda Musrenbang RKPD 2022 masih dapat terlaksana sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
"Dengan proses perencanaan yang tepat waktu diharapkan dapat menjadi pendorong terselenggaranya penyusunan penganggaran 2022 tepat waktu, tepat sasaran dan memberikan keluaran optimal, serta benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat," kata Sri.
RKPD akan berpedoman kepada arah pembangunan berdasarkan RPJPD Kabupaten Sleman dan pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi. Maka itu, tajuk 2022 yaitu Mempercepat Kebangkitan Ekonomi dan Pemulihan Kondisi Sosial Masyarakat Sleman.
Bagi Sri, itu jadi bentuk respons dari Pemkab Sleman terhadap pandemi Covid-19. Kebangkitan ekonomi dan pemulihan kondisi sosial masyarakat merupakan langkah pemulihan dampak, mengingat tidak tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
Penyusunan RKPD Kabupaten Sleman 2022 dilakukan menggunakan empat pendekatan, yaitu teknokratik, partisipatif, politis, bottom-up, dan top-down. Dimaksudkan untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, maupun sinergitas.
Baik antar wilayah, antar ruang, antar waktu, maupun antar urusan pemerintahan, serta pemangku kepentingan pembangunan daerah. Sehingga, penyelesaian berbagai permasalahan yang ada di Sleman dapat dilakukan terintegrasi dan komprehensif.
"RKPD Kabupaten Sleman 2022 merupakan pelaksanaan tahun ke-16 dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2006-2025 dan akan jadi pelaksanaan tahun kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026," ujar Sri.
Kepala Bappeda Sleman, Kunto Riyadi menyampaikan, ada tujuh prioritas dalam RKPD 2019. Mulai dari kesejahteraan masyarakat, kesehatan, pendidikan, pelayanan publik, infrastruktur, kebudayaan, dan lingkungan hidup.
Sedangkan, untuk target makro daerah 2020 untuk pertumbuhan ekonomi 3,41 naik dari sebelumnya sebesar 2,71. Untuk 2020 anjok 0,16 dari sebelumnya di 2019 yang mencapai 5,48 (realisasi 6,49).
Untuk penduduk miskin pendapatan per kapita masyarakat yang melambat disebabkan pertumbuhan ekonomi yang menurun. Lalu, meningkatnya pengangguran menyebabkan presentase mengalami kenaikan menjadi 8,12 dari tahun sebelumnya 7,41.
"Untuk 2021 diproyeksikan mengalami penurunan menjadi 7,71 dan untuk 2022 mengalami peningkatan menjadi 8,1," katanya.
Ia menambahkan, ada enam target kinerja layanan dasar. Mulai pendidikan, kesehatan masyarakat, peningkatan perlindungan sosial dan jaminan sosial bagi penduduk Sleman, peningkatan ketahanan pangan melalui cakupan daerah irigasi.
Kemudian, peningkatan akses air minum layak dan aman, peningkatan konektivitas kawasan, peningkatan akses masyarakat terhadap perumahan yang layak, aman, dan terjangkau, bidang keamanan dan ketertiban, serta penanganan kebakaran