Senin 25 Jan 2021 18:23 WIB

Evaluasi PPKM DKI, Wagub: Masih Ada Peningkatan Kasus Covid

Kenaikan kasus Covid-19 selama dua pekan adalah dampak libur akhir tahun.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Petugas menggali liang lahat untuk jenzah COVID-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta, Ahad (24/1/2021). Pemprov DKI Jakarta membuka lahan pemakaman untuk jenazah COVID-19 di TPU Bambu Apus dengan kapasitas 700 liang lahat.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas menggali liang lahat untuk jenzah COVID-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta, Ahad (24/1/2021). Pemprov DKI Jakarta membuka lahan pemakaman untuk jenazah COVID-19 di TPU Bambu Apus dengan kapasitas 700 liang lahat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, selama penerapan PSBB ketat pada 11-25 Januari 2021 belum mampu menekan angka penyebaran Covid-19. Menurut Ariza, selama dua pekan kebijakan itu dilaksanakan, angka penularan virus corona masih cukup tinggi.

"Memang di dua minggu PPKM pertama atau PSBB 11 sampai dengan 25 januari masih ada peningkatan kasus, sehingga kami masih terus memperpanjang PSBB atau PPKM yang kedua tanggal 26 (Januari) sampai 8 Februari ya," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Senin (25/1).

Baca Juga

Meski demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci terkait peningkatan kasus tersebut. Ia menilai, kenaikan kasus Covid-19 selama dua pekan itu lantaran dampak libur akhir tahun.

"Memang masih cukup tinggi karena di 11 sampai dengan 25 (Januari 2021) kemarin dua minggu ini masih terdampak akibat dari libur akhir tahun ya peningkatannya," ujarnya.

Ariza menyebut, pihaknya pun akan terus meningkatkan testing, tracing, dan treatment. Ia mengungkapkan, dalam sepekan terakhir, pihaknya sudah melakukan testing sebanyak 129.333 tes.

"Itu artinya hampir mencapai 13 kali dari standar WHO," tutur dia.

"Mudah-mudahan DKI bisa terus meningkatkan jumlah testing sebagai kebijakan penting kami dalam rangka mempercepat identifikasi masalah penyebaran Covid di wilayah Jakarta dan membantu untuk percepatan pencegahan dan penanganan," sambung dia menjelaskan.

Ariza juga meminta masyarakat untuk lebih patuh dan taat dalam menerapkan protokol kesehatan. Ia menilai, hal itu menjadi kunci keberhasila untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Suzi Marsitawati mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus berupaya menyediakan lahan pemakaman bagi jenazah Covid-19. Suzi mengungkapkan, kini Pemprov DKI tengah menyiapkan lahan baru di TPU Srengseng Sawah Jakarta Selatan sebanyak 600 petak makam.

"Kita buka pertama itu 600 (petak makam) dan sekarang sudah mau selesai," kata Suzi di Balai Kota Jakarta, Senin (25/1).

Namun, menurut Suzi, dalam mempersiapkan lahan makam cukup sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dia menjelaskan, pada awal pandemi Covid-19 terjadi, untuk memudahkan pemakaman jenazah akibat virus corona, Pemprov DKI menyediakan dua lokasi yang saat itu paling memungkinkan untuk digunakan, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

"Sebetulnya itu bukan untuk khusus Covid, tapi pada saat pandemi, kita mempermudah. Kenapa? Karena pada saat itu kita masih kan kekhawatiran, ketakutan, sehingga jenazah itu supaya langsung dibawa ke makam, supaya tidak ada lagi dibawa lah ke rumah jadi langsung (dimakamkan)," ujarnya.

Meski demikian, dalam waktu kurang dari 10 bulan, kedua TPU itu telah penuh terisi. Hal ini membuat Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta harus mencari lokasi di TPU lain.

"Kita juga perlu koordinasi karena menggali makam itu kan prosesnya lama. Kita koordinasi antar SKPD agar bisa membantu proses penggalian," tutur dia.

Suzi menuturkan, salah satu upaya pencarian lokasi baru itu adalah dengan membeli sejumlah lahan TPU. Di antaranya adalah TPU Srengseng Sawah, TPU Kampung Dukuh, TPU Semper, TPU Joglo, dan TPU Bambu Wulung.

Adapun pembelian lima lahan TPU itu menggunakan dana dari APBD Perubahan 2020 mencapai sekitar Rp 185 miliar. Namun, Suzi menjelaskan, pembelian lahan itu tidak sampai menelan biaya Rp 185 miliar.

"Enggak semua Rp 185 miliar. Kan ada penawarannya ya," ucap dia singkat.

photo
Donor Plasma Konvalesen - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement